90 Persen Pasien RS Muhammadiyah Bandung Terdampak Penghentian Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan


TEMPO.CO, Jakarta – Jumlah pasien yang datang ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung berkisar antara 500-700 orang in keeping with hari. Sebagian besar pasien bakal terdampak penghentian kerja sama antara rumah sakit swasta itu dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2024.

“Pasien itu 90 persen peserta BPJS, sisanya pasien umum,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, Awan Sutiawan yang ditemui di ruangannya, Senin, 29 Juli 2024.

RS Muhammadiyah mulai menyalurkan pasien rawat jalan atau poliklinik yang ditanggung BPJS ke rumah sakit lain di Bandung. Menurut Awan, kerja sama dengan BPJS Kesehatan telah berjalan selama sekitar 10 tahun terhitung sejak 2014. “Kami berharap bisa lebih cepat rujuk kembali,” katanya. 

Sejumlah pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan yang tengah kontrol kesehatan sekali sebulan di RS Muhammadiyah mengaku bingung akan dialihkan ke rumah sakit mana. Nanang, 52 tahun, misalnya belum tahu akan dirujuk ke rumah sakit mana.

Dia menduga jarak ke rumah sakit lain yang bakal lebih jauh setelah lima tahun mendapat pelayanan di poliklinik onkologi RS Muhammadiyah. “Yang penting sehat, bisa kontrol dengan BPJS,” ujarnya.

Sementara pasien poliklinik saraf, Urey Damiri, 69 tahun, telah mendapat kejelasan yaitu dioper ke RS Pindad yang dinilainya lebih dekat dari rumah. “Soal dokternya yang baru, pelayanan rumah sakitnya, kurang tahu bakal seperti apa, “ ujarnya. 

Iklan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan jumlah tempat tidur di 42 rumah sakit di Kota Bandung mencapai 7.057 unit. Sementara yang telah bekerja sama dengan BPJS sebanyak 32 rumah sakit dengan jumlah tempat tidur 6.227 unit. “Saat ini jumlah keterisian rumah sakit di Kota Bandung mencapai 60 persen atau 3.766 tempat tidur,” katanya lewat keterangan tertulis, Senin 29 Juli 2024.

Menurutnya masih ada 2.511 tempat tidur yang kosong di rumah sakit penerima peserta BPJS kesehatan. Sedangkan jumlah tempat tidur di RS Muhammadiyah Bandung 159 unit. “Jadi sebenarnya pengalihan ini di atas kertas tentu saja tidak terlalu menjadi masalah karena pasien-pasiennya bisa dipindahkan ke rumah sakit lain,” kata Anhar.

Dinas Kesehatan juga menginstruksikan Puskesmas agar merujuk pasien ke rumah sakit yang dekat dengan domisili pasien BPJS.

Pilihan editor: Ragam Reaksi atas Keputusan Muhammadiyah Terima Izin Tambang dari Pemerintah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *