Jusuf Hamka Mengaku Ditugaskan Jadi Cawagub, Dampingi Ridwan Kamil di Jakarta atau Dedi Mulyadi di Jawa Barat
TEMPO.CO, Jakarta – Pebisnis sekaligus politikus Partai Golkar Jusuf Hamka alias Babah Alun membenarkan bahwa dirinya tidak jadi diusung sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta. Namun, dia mengaku masih ditugaskan untuk menjadi calon wakil gubernur atau cawagub.
Pernyataan itu Hamka sampaikan untuk menanggapi ucapan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengaku memperoleh informasi Ridwan Kamil akan menjadi calon gubernur Jakarta usai menelepon Hamka.
“Saya enggak maju di Jakarta sebagai cagub, tapi cawagubnya masih,” kata Hamka kepada Pace melalui sambungan telepon pada Ahad pagi, 4 Agustus 2024.
Hamka mengatakan bahwa dirinya bisa saja diduetkan dengan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta atau mendampingi Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat. Dia memastikan bahwa intruksi yang kini dia peroleh hanya untuk maju sebagai calon wakil gubernur.
“Saya diminta untuk di Jawa Barat jadi wakil Dedi Mulyadi atau wakil Ridwan Kamil (di Jakarta),” kata Hamka.
Pria yang dijuluki “Bos Jalan Tol” itu juga tidak mempermasalahkan jika nantinya Partai Golkar memberikan jabatan lain untuk dia. “Saya bisa fleksibel. Kalau enggak jadi cawagub pun enggak masalah. Jadi adviser atau staf khusus saya enggak masalah,” kata Hamka.
Dia menegaskan bahwa dirinya tidak memusingkan soal jabatan apa yang ditawarkan kepadanya. “Saya kan enggak nguber jabatan. Kalau diperintah, saya ikut. Kalau enggak diperintah, ya saya kembali lagi jadi pekerja sosial,” kata Hamka.
Hamka menyebut bahwa kini Partai Golkar sedang menunggu hasil survei yang kemungkinan dirilis pada 9 atau 10 Agustus mendatang. Hasil survei itu, kata Hamka, akan menentukan ke mana dia akan bertarung.
Iklan
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada permasalahan apabila dirinya dipasangkan dengan Ridwan Kamil meski sama-sama kader Partai Golkar. Menurut dia, bisa saja dirinya atau Ridwan Kamil pindah keanggotaan menjadi kader Partai Gerindra. “Atau, bisa dua-duanya sama-sama Golkar asal untuk kebaikan,” kata Hamka.
Ahok sebelumnya menyebut Jusuf Hamka alias Babah Alun tidak jadi maju di Pilgub Jakarta. Ahok mengaku memperoleh informasi itu usai menelepon Hamka.
Mantan Gubernur Jakarta itu menyebut bahwa Jusuf Hamka tidak jadi maju karena Partai Golkar beserta Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus lebih merestui Ridwan Kamil (RK) untuk bertarung di Jakarta.
“Gua dekat sama Pak Hamka kok. (Dia bilang) ‘kayaknya enggak jadi maju nih’,” kata Ahok saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Ask Ahok Anything else (A3) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Ahok juga mempersilakan publik untuk mengamati sejumlah nama yang masuk bursa calon wakil gubernur pendamping RK yang diusung KIM Plus, seperti Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (KIM) Kaesang Pangarep. “Kita tunggu saja. Ini menarik nih situasi kayak gini. Bilang enggak, enggak, terus muncul gitu. Seru kan?” ujarnya.
Tak sampai di situ, Ahok turut berkomentar soal peluang RK maju di Pilkada Jakarta usai Golkar mengusung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat. Dia menyoroti proses tawar menawar di tubuh KIM di Pilkada Jakarta dan Jabar. “Saya enggak tahu bargaining-nya seperti apa. Mungkin di Jakarta-nya kasih ke Golkar atau kasih ke siapa gitu,” kata dia.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Bertemu Jusuf Hamka saat Olahraga di CFD