Golkar DIY Kumpulkan Pengurus Kabupaten/Kota Setelah Airlangga Mundur, Ini yang Dibahas


TEMPO.CO, Yogyakarta – Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumpulkan para pengurus partai se-kabupaten/kota sehari setelah pernyataan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.

Para pengurus Partai Golkar dari lima kabupaten/kota se-DIY itu menggelar rapat tertutup di Kantor DPD Golkar DIY, Jalan Sudirman Kota Yogyakarta, Senin, 12 Agustus 2024. Mereka yang dipanggil dan mengikuti pertemuan adalah jajaran ketua, sekretaris, dan bendahara partai.

“Kami kumpulkan para pengurus partai kabupaten/kota ini untuk merespon keputusan mundurnya Pak Airlangga sebagai ketua umum,” kata Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman usai rapat tertutup selama kurang lebih dua jam itu.

Gandung tak menampik meski isu mundurnya Airlangga sebagian sudah diketahui pengurus, namun ada pula yang belum mengetahui sehingga masih merasa kaget dan khawatir soal bagaimana soal dampaknya ke depan. Sehingga Golkar DIY pun mengumpulkan para pengurus untuk melakukan konsolidasi kembali.

“Rapat pengurus hari ini intinya melahirkan tiga sikap Golkar di DIY atas mundurnya Pak Airlangga,” kata Gandung yang juga anggota DPR RI itu.

Poin pertama dari sikap itu adalah Golkar DIY akan tetap cast dalam menjalankan roda organisasi partai di bawah komando Ketua DPD Partai Golkar DIY. Kedua, menginstruksikan seluruh pengurus dan kader di tingkat provinsi, kabupaten/ kota tetap fokus bekerja mensukseskan seluruh time table persiapan dan pelaksanaan pemilihan kepala daerah kabupaten/kota tahun 2024 di DIY. Ketiga, pimpinan dan kader Partai Golkar se DIY mendorong dinamika interior yang terjadi di DPP Partai Golkar segera diselesaikan dengan cara baik dan elegan sesuai dengan mekanisme anggaran dasar/anggaran rumah tangga partai.

Gandung mengatakan Partai Golkar dalam Pilkada 2024 di DIY,  telah menurunkan surat tugas atau surat instruksi pada sejumlah bakal calon yang akan berkontestasi. Di antaranya di Kota Yogyakarta yang menugaskan bakal calon walikota Afnan Hadi Kusumo dan di Kabupaten Sleman yang menugaskan bakal calon bupati Harda Kiswaya. 

Iklan

“Kami instruksikan semua pengurus dan kader untuk tetap cast dan fokus memenangkan bakal calon yang mendapat surat tugas partai itu,” kata Gandung.

Gandung mewanti-wanti kepada semua kader partai tidak gampang terprovokasi dan termakan informasi yang tak jelas sumbernya terkait dinamika interior. Terlebih yang mengarah perpecahan di akar rumput pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta Agus Mulyono mengklaim, gonjang-ganjing di tingkat elit Golkar dengan mundurnya Airlangga sejauh ini belum tampak berpengaruh pada persiapan Pilkada 2024. “Golkar itu partai kader, sistemnya sudah terbentuk matang dari dulu, jadi dengan situasi di atas seperti itu di bawah masih aman-aman saja,” kata dia.

Saat ini, kata Agus, DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta justru sedang fokus menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung bakal calon wali kota Afnan Hadi Kusumo yang belum mendapatkan pendamping atau bakal calon wakil walikota. “Insya Allah kami sedang mengonsolidasikan rencana koalisi Golkar dengan Partai Gerindra, PKS dan PPP, ” kata dia.

Pilihan Editor: Respons Gibran soal Isu Masuk Bursa Calon Ketua Umum Golkar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *