Pengamat: Mundurnya Airlangga Bisa Berimplikasi pada Kesiapan Golkar Hadapi Pilkada 2024


TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan, pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar akan berimplikasi terhadap kesiapan partai beringin menghadapi Pilkada serentak pada November mendatang. Sebab, waktu pendaftaran pasangan calon akan dibuka pada 27-29 Agustus 2024.

“Artinya, paling lambat minggu ketiga Ketum baru Golkar sudah ditetapkan. Kemunduran Airlangga berimplikasi pada kesiapan partai,” kata Ray dalam keterangannya, Senin 12 Agustus 2024.

Ray mengatakan, keberlangsungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga bisa berubah arah akibat mundurnya Airlangga. “Apakah nasib KIM plus akan terancam? Kita tunggu saja lanjutannya,” kata dia.

Menurut Ray, pengunduran diri Airlangga tak logis. Ia menilai tak ada alasan jelas dan konstitusional untuk mundur. Sebab, pengunduran diri Ketua Umum biasanya terjadi karena melakukan tindakan yang melanggar hukum, dinyatakan tidak sukses dalam program dan kinerja atau melakukan tindakan yang melanggar aturan partai. “Tiga hal ini tidak ditemukan dalam pemunduran diri AH,” kata Ray.

Ray menilai Airlangga justru sukses membawa Golkar meningkatkan perolehan suara pada pileg 2024. Saat yang sama, sukses pula memenangkan Presiden/Wakil Presiden. 

“Sehingga tidak ada alasan konstitusional, rasional dan kinerja yang memungkinkan tuntutan pemunduran diri AH,” kata Ray. 

Airlangga sebelumnya telah mengundurkan diri pada Sabtu 10 Agustus 2024. Keputusan itu disampaikan dalam sebuah video yang menyebar pada Ahad 11 Agustus 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengatakan meski Airlangga mundur, kader di daerah tetap harus kompak menjelang persiapan Pilkada 2024. “Kami minta kader Partai Golkar di seluruh tanah air untuk menjaga kondusifitas, kekompakan, solidaritas untuk menjalankan schedule politik,” ujarnya.

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan Airlangga mengundurkan diri bukan karena ada tekanan dari lingkup interior partai. “Murni keputusan dia pribadi,” kata dia.

Ia juga menyebutkan beberapa kader Golkar yang berpeluang menggantikan Airlangga adalah Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Firman Soebagyo. Namun ia menyerahkannya kepada peserta munas dan munaslub. “Tapi yang saya dengar, kebanyakan kandidatnya adalah Pak Agus Gumiwang, yang diharapkan bisa membawa partai sampai di munas yang akan datang,” ujar Agung.

Iklan

Koran Pace Edisi Senin 12 Agustus 2024 melaporkan, lebih dari tujuh pengurus Partai Golkar dalam kesempatan berbeda menceritakan kronologi di balik pengunduran diri Airlangga. Penjelasan mereka memiliki kesesuaian.

Sejumlah pengurus Golkar mengatakan ada manuver beberapa kader partai untuk menggulingkan Airlangga dari jabatan ketua umum. Dua nama yang disebut-sebut sebagai motor penggerak manuver tersebut adalah Menteri Investasi sekaligus kader Golkar, Bahlil Lahadalia, serta Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Mereka mengumpulkan sejumlah pengurus inti DPP Partai Golkar untuk menggagas upaya percepatan munas. “Mereka memiliki markas di Menteng, Jakarta Pusat,” kata seorang pengurus Golkar.

Mereka mulai gencar melobi pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, baik tingkat I maupun tingkat II. Lobi itu berhasil menggalang dukungan lebih dari 20 DPD I Golkar, yang rata-rata berada di luar Jawa. “Kami sudah berusaha mengamankan di daerah, tapi ternyata serangan langsung ke jantung Golkar,” kata pengurus Golkar yang ditugaskan untuk melawan gerilya kelompok Bahlil dan Agus Gumiwang di daerah ini.

Dalam skenario mereka, Golkar akan segera menggelar rapat pleno setelah Airlangga mundur. Rapat pleno itu akan menunjuk Agus Gumiwang sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar. Ia akan bertugas mempersiapkan musyawarah nasional luar biasa. Lalu, dalam munaslub, Bahlil akan dipilih sebagai Ketua Umum Golkar periode 2024-2029.

Bahlil dan Agus Gumiwang belum menjawab permintaan konfirmasi Pace soal ini. Ditemui di kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir membantah tudingan bahwa ia terlibat dalam skenario menggulingkan Airlangga. “Aneh pertanyaannya. Saya kaget dengarnya,” ujar Adies, Ahad, 11 Agustus 2024.

Sufmi Dasco Ahmad juga disebut-sebut terlibat dalam urusan ini. Saat dimintai konfirmasi, Dasco membantah kabar tersebut. “Itu urusan interior (Golkar). Saya tak ada urusan,” ucapnya.

Pilihan Editor: Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, Apa Tanggapan Luhut?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *