Sepenggal Kisah Jusuf Hamka di Antara Nasi Kuning dan Driving force Ojek On-line
TEMPO.CO, Jakarta – Pebisnis Jusuf Hamka alias Babah Alun menyerahkan surat pengunduran diri dari keanggotaan Partai Golkar. Pria berjuluk ‘bos jalan tol’ itu mengatakan, dirinya lebih pantas dagang nasi kuning daripada ikut partai kuning.
“Jadi mungkin buat saya, lebih pantas saya dagang nasi kuning aja, daripada ikut di partai kuning lagi,” kata Babah Alun kepada awak media usai menyerahkan surat pengunduran diri dari keanggotaan Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Senin, 12 Agustus 2024.
Saat ditanya wartawan apa yang akan dilakukan setelah mundur dari partai, ia menjawab dirinya punya banyak teman, yaitu umat. Dia menyebut, setiap hari melayani nasi kuning untuk Tenaga Harian Lepas (THL) dan pengemudi ojek online alias Ojol.
“Saya selalu rame, karena teman saya adalah umat. Setiap hari saya melayani nasi kuning buat teman-teman THL sama pengemudi Ojol. Jadi, they’re my pal (mereka adalah temanku), all my pal (semua adalah temanku),” kata Babah Alun.
Atas keinginan rakyat dan gurunya, Babah Alun mengatakan, kiprahnya di partai politik sudah berakhir. Oleh karena itu, saat ini dia menyebut dirinya menjadi warga biasa.
“Saya pikir untuk ikut di partai politik telah berakhir. Dan saya menjadi warga biasa, rakyat biasa, sesuai keinginan rakyat dan guru-guru saya,” katanya.
Namun, ia melanjutkan, dirinya akan tetap berkiprah, terutama di bidang sosial dan infrastruktur.
“Tapi namun demikian saya tetap berkiprah. Terutama di bidang sosial, saya akan bantu pemerintah untuk penanganan masalah sosial. Dan membantu pemerintah juga untuk masalah infrastruktur,” katanya.
Babah Alun pernah mencontohkan program yang dia lakukan selama membantu masyarakat. Salah satunya memberikan makanan berupa nasi kuning kepada masyarakat miskin melalui Warung Babah Alun.
Iklan
Melalui program itu, lanjutnya, masyarakat dari kelompok miskin dapat membeli makanan dengan harga lebih murah. Sebab, dia memberikan subsidi atas makanan itu.
“Saya kasih dengan harga Rp 3 ribu daripada saudara-saudara kita makan seharga Rp 10 ribu in step with hari,” kata Babah Alun saat ditemui di kediaman Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli 2024.
Dia mengatakan bahwa penjualan makanan yang dia lakukan itu turut melibatkan Uaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Langkah itu, kata dia, dapat mempermudah kaum dhuafa mendapatkan makanan layak dengan mudah.
Terkait Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hamka yang mengundurkan diri, ia mengatakan bahwa ingin menemaninya yang mundur secara tiba-tiba. Ia mengaku tak akan membiarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia itu berjalan sendiri.
“Pokoknya saya cuma bilang, Pak Airlangga, you don’t seem to be on my own (kamu tidak sendirian). I can be with you and I do not permit you to stroll on my own (Aku akan bersamamu dan tidak akan membiarkanmu berjalan sendirian). I can stroll with you in combination (Aku akan berjalan bersamamu),” tuturnya.
MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN
Pilihan Editor: Jusuf Hamka: Mungkin Saya Lebih Pantas Dagang Nasi Kuning daripada Ikut Partai Kuning lagi