Politikus PDIP Sebut Video Ini Bukti Jokowi Cawe-cawe Dongkel Airlangga dari Golkar


TEMPO.CO, Jakarta – Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Chico Hakim, mengomentari cuplikan video pengamat politik Muhammad Qodari yang membahas tukang kayu dan pohon besar. Menurut Chico, pernyataan Qodari itu sebagai bukti ada cawe-cawe Presiden Joko Widodo dalam pendongkelan Airlangga Hartarto dari posisinya sebagai Ketua Umum Golkar.

Dalam tayangan siniar Overall Politik berdurasi satu setengah menit, Qodari mengatakan sebesar-besar pohon beringin kalau melawan tukang kayu bakal tumbang. Sesekali tertawa-tawa, Direktur Eksekutif Indo Barometer ini juga menyebut ada restu Presiden terpilih Prabowo Subianto soal mundurnya Airlangga Hartarto ini.

“Sudah keluar, ini submit factum. Ada izin nggak? Itu gak bisa disimpulkan di depan. Di belakang. Begitu terjadi, oh! Sudah keluar,” kata Qodari dalam video pada Selasa, 13 Agustus 2024. “(Yang ngasih izin) 08 dan dilaksanakan oleh 08 setengah.”

Chico Hakim mengatakan pernyataan Qodari di Overall Politik semacam konfirmasi ada campur tangan Jokowi terhadap Golkar. “Kalau kita mendengar secara seksama apa yang disampaikan Qodari ada penegasan. Seakan ada perlawanan dari Partai Golkar. Karena perlawanan tersebut partai ini digergaji dalam tanda kutip,” katanya dihubungi oleh Pace pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Qodari, kata Chico, dalam berbagai kesempatan ini seringkali bersama Presiden Jokowi. Qodari adalah penggagas Jokowi-Prabowo 2024 (Jokpro2024). Qodari juga menyuarakan soal Presiden tiga periode pada 2021. 

“Sangat disayangkan ucapan itu dari seorang doktor, yang memiliki monitor file kredibel dan berintegritas,” kata Chico. Jubir PDIP ini juga menyebut pernyataan Qodari sebagai penghinaan bagi Partai Golkar sebagai partai besar.

Qodari belum membalas pesan Pace saat diminta konfirmasi mengenai pernyataannya di Overall Politik. Begitu juga soal komentar Chico.

Iklan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana sebelumnya menyatakan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan dan hak pribadi. Ia mengatakan pengunduran diri Airlangga menjadi urusan inner Partai Golkar. 

“Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden,” kata Ari melalui pesan singkat kepada Pace pada Senin, 12 Agustus 2024.

Namun nama Jokowi disebut-sebut sebab Menteri Investasi Bahlil Lahadalia disebut bermanuver untuk merebut kursi Ketua Umum Golkar. Skenario Bahlil mengambil alih Golkar, memungkinkan Jokowi untuk menjadi Ketua Dewan Pembina partai beringin.

Bahlil sempat bertemu dengan Presiden Jokowi pada pada Jumat, 9 Agustus 2024, satu hari sebelum Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Golkar. Namun begitu, Bahlil tidak menjelaskan spesifik apa isi pertemuannya dengan Jokowi.

“Oh biasa lah sama Bapak Presiden, kalau Pak Presiden kan Presiden Republik Indonesia. Jadi saya harus minta apa, arahan, semua apa kan,” kata Bahlil di sela kegiatan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, pada Senin, 12 Agustus 2024.

Pilihan Editor: Kandidat Kuat Gantikan Airlangga Hartarto, Ini Sederet Fakta Agus Gumiwang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *