Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Tepi Barat Tewaskan Warga Palestina Eks Tahanan
TEMPO.CO, Jakarta – Serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi di Tepi Barat pada Kamis, 15 Agustus 2024 menewaskan dua warga Palestina, termasuk seorang eks tahanan yang dibebaskan pada November 2023 lalu.
“Dua pria, berusia 18 dan 20 tahun, tewas dan tujuh orang terluka, salah satunya serius, di kamp pengungsi Balata (di Nablus),” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh Arab Information.
Mantan tahanan yang tewas adalah Wael Misha, 18 tahun. Pengawas Klub Tahanan Palestina mengatakan, Wael adalah satu dari 240 tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel pada November 2023 dengan imbalan dilepasnya 105 warga Israel yang disandera di Gaza.
Tewasnya Wael menjadi kematian kedua dalam tiga hari terakhir yang melibatkan mantan tahanan Palestina yang dibebaskan selama gencatan senjata singkat di Gaza tahun lalu.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengatakan seorang perempuan dan seorang anak termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan di Balata tersebut. Wafa menggambarkan insiden itu sebagai “serangan pesawat tanpa awak”.
Militer Israel berdalih bahwa serangan itu menargetkan dua milisi bersenjata. “Sebuah pesawat angkatan udara Israel menyerang dan melenyapkan dua milisi bersenjata yang menjadi ancaman bagi pasukan yang beroperasi di daerah Nablus,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Serangan itu, kata militer Israel, terjadi saat tentara dan polisi mengamankan akses bagi para jemaah ke makam Joseph di Nablus pada malam hari. Umat Yahudi percaya bahwa makam itu tempat pemakaman patriark Alkitab Joseph. Sedangkan umat Islam meyakininya sebagai tempat pemakaman tokoh agama Islam.
Iklan
Awal pekan ini, Klub Tahanan Palestina mengatakan pasukan Israel membunuh Tariq Ziad Abdul Rahim Daoud, warga Palestina lainnya yang telah dibebaskan selama gencatan senjata November 2023 lalu. Tariq, 18 tahun, ditembak mati di kota Azzun, sebelah timur Qalqilya. Israel menuding ia diduga menembaki seorang warga Israel.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak serangan Israel ke Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu. Warga Palestina yang tinggal di daerah yang diduduki Israel itu menghadapi banyak serangan, antara lain dari militer Israel dan kekerasan pemukim Yahudi.
Menurut information Kementerian Kesehatan Palestina, Israel telah menewaskan sedikitnya 620 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak Oktober 2023.
Beberapa dari mereka adalah pejuang bersenjata, tetapi yang lainnya adalah pemuda yang melempari batu. Setidaknya 30 warga Israel, baik warga sipil dan tentara, dibunuh oleh warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat dalam periode waktu yang sama.
ARAB NEWS | REUTERS
Pilihan Editor: 11 Bulan Serangan Israel di Gaza, Korban Tewas Warga Palestina Lampaui 40.000 Jiwa