Kepala BSKDN Soroti Peran Perbatasan dalam Ketahanan Nasional


INFO NASIONAL – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Pintu Gerbang Perlintasan Negara (PLBN) Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Upacara yang berlangsung di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, menegaskan pentingnya kawasan perbatasan dalam menjaga ketahanan nasional.

Upacara ini dihadiri oleh perwakilan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Pemerintah Timor Leste, serta berbagai tamu undangan lainnya. Kehadiran masyarakat setempat yang antusias menyaksikan upacara ini juga menambah semangat kebangsaan di wilayah perbatasan yang sering kali dianggap sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara.

Dalam sambutannya, Yusharto Huntoyungo membacakan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang bertemakan “Nusantara Baru Indonesia Maju”. Yusharto menekankan pentingnya peran strategis kawasan perbatasan dalam mempertahankan ketahanan nasional serta kedaulatan negara. “Kita juga menginginkan agar kawasan PLBN tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar PLBN,” ujarnya.

Yusharto mengungkapkan harapannya agar kawasan PLBN dapat menjadi salah satu pintu ekspor nasional, yang mampu mengirim berbagai komoditas hasil produksi dalam negeri ke negara-negara tetangga. Untuk mewujudkan hal ini, ia menekankan pentingnya memperkuat rantai pasok logistik dalam negeri hingga ke kawasan perbatasan. Selain itu, ia juga mendorong peningkatan nilai tambah dari hasil produksi masyarakat perbatasan, termasuk kerajinan lokal, untuk dipasarkan ke negara tetangga.

Iklan

“Kita meyakini bahwa pemerintah yang akan datang akan menjadikan semangat masyarakat perbatasan sebagai beranda dan halaman depan negara, sebagai visi pengelolaan perbatasan negara,” jelas Yusharto. Menurutnya, perbatasan bukan hanya merupakan garis pembatas fisik antara dua negara, tetapi juga cerminan kebanggaan dan harga diri bangsa. Kehadiran 15 PLBN yang terbentang dari Provinsi Kepulauan Riau hingga Provinsi Papua Selatan, menurut Yusharto, telah mengubah wajah fisik perbatasan dan memperkuat semangat kebangsaan di wilayah-wilayah tersebut.

Yusharto juga menekankan bahwa pengelolaan perbatasan negara merupakan urusan pemerintahan yang bersifat multifungsional dan kompleks, yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama memperkuat komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh pelosok tanah air, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.

“Bersama, kita wujudkan perbatasan yang kuat, sejahtera, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. Upacara ini tidak hanya menjadi simbol peringatan hari kemerdekaan, tetapi juga pengingat akan pentingnya perbatasan sebagai garda terdepan yang harus terus dijaga dan diberdayakan demi kepentingan nasional. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *