Le Minerale, Produk Asli Indonesia kian Dipilih Masyarakat
INFO NASIONAL – Le Minerale, produk air minum kemasan, membuktikan diri sebagai pilihan utama konsumen Indonesia. Prestasi ini tercermin dalam hasil survei yang dilakukan oleh Goodstats, sebuah platform pengelolaan information bold yang berpusat di Jakarta.
Berdasarkan survei tersebut, Le Minerale meraih posisi teratas dengan perolehan 46,5 persen, mengalahkan berbagai merek air mineral lainnya. Slogan “Ada Manis-Manisnya” menjadi ciri khas yang semakin memperkuat popularitas produk ini.
Seiring dengan seruan solidaritas terhadap Palestina, isu boikot terhadap produk yang diduga memiliki keterkaitan dengan Israel terus mengemuka. Berbagai produk masuk dalam daftar boikot, namun masyarakat juga diberikan alternatif yang dapat dipilih.
Menanggapi isu ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) @muipusat telah mengeluarkan fatwa terkait “Prioritas Penggunaan Produk dalam Negeri.” Fatwa ini memberikan panduan bagi umat Muslim dalam menentukan pilihan produk yang tidak terafiliasi dengan Israel.
Menurut fatwa MUI, sebuah produk dikategorikan memiliki afiliasi dengan Israel jika mayoritas saham dan pengendalian perusahaannya dimiliki oleh pihak-pihak yang memiliki hubungan jelas dengan Israel.
Iklan
Sebaliknya, MUI menekankan bahwa produk yang layak didukung adalah yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan atau individu Indonesia, atau perusahaan publik yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan atau individu Indonesia.
Kaitannya dengan hasil survei yang menunjukkan dominasi Le Minerale, produk ini tidak hanya unggul dari segi kualitas dan preferensi konsumen, tetapi juga layak didukung sebagai bukti kecintaan terhadap produk lokal.
Le Minerale merupakan produk asli Indonesia yang memenuhi kriteria MUI untuk didukung, karena tidak memiliki afiliasi dengan Israel dan dimiliki oleh entitas Indonesia. Dengan memilih Le Minerale, konsumen tidak hanya mendapatkan produk berkualitas, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam mendukung ekonomi nasional dan menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. (*)