Anies Gagal Maju Pilgub Jakarta, Pernah Bilang Selalu Ditekel di Ujung
TEMPO.CO, Jakarta – Deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono yang didukung 12 partai politik memupus harapan Anies Baswedan. Secara teori, Anies tak mungkin berlayar karena tak dapat perahu,
Walau pun masih ada PDI Perjuangan, namun kursi yang diperoleh partai berlambang kepala banteng moncong putih itu di DPRD DKI Jakarta hanya 15. Padahal untuk mengajukan calon, minimum harus memiliki 22 kursi. Tinggalah PDIP sendirian di luar KIM plus.
Peluang Anies padam karena tiga partai politik yang mula-mula memberi sinyal hendak mengusungnya di Pilgub Jakarta, yakni NasDem, PKB dan PKS, tiba-tiba balik badan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju plus. Sehingga Ridwan-Suswono pun memborong dukungan hampir semua partai politik.
Rinciannya, PKS 18 kursi, Gerindra 14 kursi, Golkar 10 kursi, PKB 10 kursi, PAN 10 kursi, NasDem 11 kursi, Demokrat 8 kursi, dan PSI 8 kursi. Adapun tambahan partai non-DPRD yang turut mendukung ialah PPP, Perindo, Gelora, dan Garuda,
Dalam sesi wawancara khusus dengan Majalah Pace edisi 11 Agustus 2024, Anies telah memperkirakan bahwa bakal ada upaya menghalang-halangi pencalonannya. Anies berujar ia seperti pemain sepak bola yang selalu ditekel di ujung, lalu disorot semua lampu.
“Ya, saya harus loncat-loncat menghindari sliding take on. Jadi saya rasa itu bagian dari perjuangan membawa gagasan, nilai, cita-cita,” tutur Anies.
Gagalnya Anies berlayar di pilgub Jakarta lantaran ditinggal partai pengusung menjadi ironis karena dari hasil survei Saiful Mujani Analysis and Consulting (SMRC), mantan gubernur DKI Jakarta tersebut unggul secara face to face jika dibandingkan dengan tiga nama lain, Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Kaesang Pangarep.
Survei yang dirilis pada Minggu, 18 Agustus 2024 itu memberikan pilihan simulasi dua nama kepada responden. Dalam survei itu, sebanyak 500 responden ditanyai soal calon kepala daerah yang dipilih jika pemilihan dilakukan saat survei.
Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani mengungkapkan, hasil survei menunjukkan bahwa Anies unggul atas calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju atau KIM, Ridwan Kamil.
“Anies Baswedan mendapat dukungan 42,8 persen, cenderung unggul atas Ridwan Kamil yang mendapat dukungan 34,9 persen. Yang (menjawab) belum tahu sekitar 22,3 persen,” katanya saat perilisan, Minggu, 18 Agustus 2024.
Iklan
Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi PDIP Adian Napitupulu menyatakan bahwa pemberian dukungan partainya di Pilkada Jakarta 2024 tidak untuk dijual (now not on the market). “PDI Perjuangan isn’t on the market,” kata Adian di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin, 19 Agustus 2024.
Mantan aktivis ’98 itu menegaskan bahwa partainya tetap tidak akan bergabung ke sana dan memilih untuk bersama masyarakat biasa.
Sementara itu Bidang Ideologi dan Kaderisasi Dewab Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai manuver pihak yang membuat semua partai politik di luar PDIP mendukung Ridwan Kamil dapat dilihat sebagai upaya terakhir untuk membuat partai politik yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu tak bisa mengajukan calon lainnya di Jakarta.
“Deklarasi itu kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi, PDI Perjuangan secara otomatis tidak bisa mencalonkan,” kata mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur itu.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | NOVALI PANJI NUGROHO | ANTARA
Pilihan Editor: Momen Gibran Tiba-tiba Hadir di Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta