Implementasi PAUD Holistik Integratif Jadi Modal SDM Berkualitas


TEMPO.CO, Jakarta — Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. PAUD HI tidak dilakukan dengan berfokus pada satu aspek dalam tumbuh kembang anak, misalnya aspek pendidikan, kesehatan, atau aspek gizi.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti menjelaskan, PAUD HI dilakukan secara holistik integratif agar anak dapat tumbuh kembang secara optimum. “Kami ingin memastikan semua kebutuhan esensial untuk tumbuh kembang anak secara optimum dapat diberikan secara terintegrasi, sehingga mereka dapat menjadi anak-anak yang berkualitas di masa depan,” ujar Woro dalam Seminar Nasional Strategi Investasi PAUD HI Menuju Visi Indonesia Emas 2045 berdasarkan rilis yang diterima pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Menurut dia, untuk menyiapkan anak-anak yang berkualitas harus dimulai dari usia yang paling awal, yaitu usia 0-6 tahun, bahkan harus dimulai dari persiapan pembangunan keluarganya.  “Jadi artinya kita juga harus memastikan penguatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin agar mereka siap secara fisik dan emosional untuk memiliki anak termasuk kesiapan dalam pengasuhannya,” ujar Woro Srihastuti atau yang sering disapa Lisa.

Selain itu, dia melanjutkan, perlu dipastikan layanan untuk anak di setiap tahapan kehidupan, mulai dari janin dalam kandungan sampai usia 6 tahun agar benar-benar terpenuhi. “Ini menjadi satu hal yang harus kita pastikan,” ucap Lisa.

Pengembangan anak usia dini dilakukan dengan memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan esensial yang meliputi kesehatan dan gizi, stimulasi persiapan pendidikan dini, pembinaan ethical emosional, pengasuhan termasuk perlindungan bagi anak-anak supaya bisa tumbuh kembang secara optimum. “Jadi ini konsepsi dari PAUD HI. Kita tidak melihat bagaimana penyediaan layanan anak secara parsial,” ujar dia.

Iklan

Lisa menegaskan, PAUD HI penting untuk dilakukan secara serius. Dia menerangkan, pada usia dini, terutama usia 5 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan otak manusia berkembang sangat cepat mencapai 90% kapasitas otak manusia dewasa. Perkembangan otak menjadi fondasi untuk kesehatan, capaian kognitif dan pembentukan karakter anak yang menjadi aspek untuk membangun SDM yang lebih baik lagi ke depannya. 

Oleh sebab itu, kata dia, anak sejak usia dini harus terus diberikan pengalaman positif bahkan sejak janin di kandungan. Karena stimulasi atau pengalaman yang terpapar pada anak sejak janin sampai usia 6 tahun akan memengaruhi kualitas tumbuh kembang anak-anak kita. “Rentannya periode usia dini membuat anak harus terpenuhi kebutuhan esensialnya secara holistik mulai dari kesehatan gizi pendidikan, pengasuhan, hingga perlindungan dan kesejahteraan,” ungkap Lisa.

Lisa mengungkapkan, dari kajian yang telah dilakukan didapatkan pemahaman akan pentingnya bagaimana kebutuhan esensial anak usia dini yang harus dilakukan dari hulu-hilir yang sangat kompleks karena melibatkan lintas sektor dan lintas pelaku. Kemudian, masih ditemui adanya tantangan implementasi PAUD HI mulai dari sinergi kebijakan, pelaksanaan, termasuk penyediaan fasilitas dan standarisasinya.

Pilihan Editor:

Dorong Pendidikan Pelosok, 11 Siswa BINUS Bangun Sekolah di NTT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *