FX Rudy Minta Andika Perkasa Beri Perhatian Khusus soal Sistem Zonasi PPDB
TEMPO.CO, Solo – Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menyambangi Kota Solo, Jawa Tengah, dalam acara Silaturahmi Andika-Hendi di GOR Sritex Enviornment Sriwedari, Ahad, 1 September 2024.
Keduanya disambut Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau yang karib disapa Rudy, dan jajaran pengurus lainnya serta pengurus PAC hingga ranting, serta Satgas.
“Kami berdua diundang oleh Mas FX Rudy ini dalam rangka silaturahmi dan untuk itu kami secara resmi kulonuwun bahwa kami datang ke sini untuk diperkenalkan oleh Rudy kepada rekan-rekan semua dan semoga kami berdua tidak mengecewakan masyarakat Jawa Tengah dan Solo khususnya,” ujar Andika.
Dalam kesempatan itu hadir pula bakal calon wakil wali Kota Solo dari PDIP, Bambang Nugroho alias Bambang Gage. Adapun bakal calon wali kota, Teguh Prakosa tidak dapat hadir lantaran masih menjalani tes kesehatan atau clinical test up di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Solo.
Di hadapan ribuan kader PDIP Solo itu, Andika dan Hendi secara bergantian memperkenalkan diri hingga latar belakang keluarga masing-masing. Sementara Hendi dalam sambutannya juga mohon doa restu dari masyarakat Solo dalam pencalonan mereka di Pilkada Jawa Tengah 2024.
“Ini kita tidak berbicara tentang Pak Andika dan Pak Rudy lagi, tapi kita berbicara tentang marwah PDIP untuk ke depan bahwa dengan kemenangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dari PDIP, kita akan kembali jaya,” kata Hendi.
Iklan
Kepada Andika-Hendi, FX Rudy menyampaikan pesan khusus berkaitan dengan pendidikan. Ia menyoroti sistem zonasi untuk sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), yang mengakibatkan banyak anak asal Solo justru tidak bisa bersekolah di kotanya sendiri.
Rudy berharap jika kelak Andika-Hendi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dapat membuat kebijakan tentang SMA/SMK sehingga warga dapat bersekolah di daerahnya masing-masing.
“Harapan kami, masyarakat Solo yang mau bersekolah di SMA/SMK ya bersekolah di SMA/SMK Solo,” ujarnya. “Sebab saat ini justru yang di luar solo malah banyak yang bersekolah di Solo. Contoh anak saya yang tinggal di Pucang Sawit masuk SMA 3 saja tidak bisa.”
Pihaknya mengingatkan agar permasalahan terkait zonasi SMA/SMK ini kelak segera ada keputusan mengingat tahun depan sudah akan dimulai tahun ajaran 2025/2026.
Pilihan editor: ICW Sebut Jokowi Cuci Tangan soal RUU Perampasan Aset