5 Fakta Menarik Paus Fransiskus yang Perlu Diketahui
TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, sudah tiba di Indonesia sejak kemarin, 3 September 2024. Paus pertama asal Argentina tersebut akan berada di Indonesia hingga 6 September 2025. Berikut sederet fakta tentang Paus Fransiskus yang perlu Anda ketahui.
1. Bernama Asli Jorge Mario Bergoglio
Lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, ia adalah Paus ke-266, Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Meski lahir di Buenos Aires, Paus Fransiskus adalah anak dari imigran Italia. Ayahnya, Mario, adalah seorang akuntan di perusahaan kereta api, sedangkan ibunya, Regina Sivori, adalah seorang ibu rumah tangga.
2. Paus pertama yang menggunakan nama Fransiskus
Tidak seperti paus-paus sebelumnya, seperti Paus Yohannes Paulus II dan Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus tidak punya angka setelah namanya. Sebab, dia adalah paus pertama yang menggunakan nama Fransiskus.
Nama Fransiskus dipilih Bergoglio untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang yang membaktikan dirinya pada orang-orang miskin dan melarat. Santo Fransiskus dari Assisi lahir dari orang tua kaya-raya saudagar pakaian. Namun, dia memilih hidup compang-camping di antara pengemis di Basilika Santo Petrus.
3. Berasal dari Luar Eropa
Paus Fransiskus adalah paus pertama non-Eropa dalam sejarah fashionable. Tapi kalau melihat sejarah kepausan pada abad ke-8, seorang dari Syria pernah jadi paus. Dia adalah Paus Santo Gregorius III yang memimpin gereja dari tahun 731-741.
Ada juga paus yang berasal dari Betlehem (Santo Evaristus, dari tahun 97-105), Yerusalem (Paus Theodorus I, dari tahun 642-649), dan paus dari Libya (Santo Viktorius I, dari tahun 189-199), serta sejumlah paus lain dari Syria di akhir millenium.
Iklan
4. Hidup Sederhana
Meski memiliki jabatan sebagai pemimpin terbesar umat Katolik di seluruh dunia, Paus Fransiskus tidak ingin hidup bergelimang harta. Dia lebih memilih hidup dalam kesederhanaan. Dia juga melakukan pendekatan kepausan yang tidak formal dengan memilih tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae daripada apartemen kepausan di Istana Apostolik.
5. Peka terhadap isu sosial
Paus Fransiskus merupakan pendukung kesetaraan gender dan menekankan pentingnya Gereja untuk lebih terbuka pada semua komunitas sambil melawan diskriminasi.
Sebagai mantan akademisi, Paus Fransiskus memberikan kritik tajam terhadap kapitalisme tanpa kendali, konsumerisme, dan pembangunan berlebihan, sambil mendorong fokus pada pelestarian lingkungan dan pencegahan perubahan iklim. Ia juga menentang hukuman mati dan meminta penghapusan hukuman tersebut secara international.
AMIRULLAH | HAURA HAMIDAH | SRI DWI APRILLIA
Pilihan Editor: Paus Fransiskus Tiba di Istana Negara, Disambut Jokowi dan Bertemu Prabowo