Misa Paus Fransiskus di GBK: Minim Bunga-bunga, Berdiri Patung Maria dan Ajakan Perdamaian
TEMPO.CO, Jakarta – Altar atau panggung misa di Gelora Bung Karno nyaris polos. Tak ada bunga-bunga berlebihan di altar yang berdominasi warna putih itu. Di sana, Paus Fransiskus berdiri, memimpin misa yang diikuti lebih dari 86 ribu umat Katolik.
Altar putih itu hanya dihiasi tanaman dan bunga kuning yang bahkan tak memenuhi seluruh bagian. Di depan meja altar terdapat patung Bunda Maria—ibu Yesus—dengan mahkota warna emas.
Gelora Bung Karno semula gemuruh sorai suara umat. Sebelum misa dimulai, mereka mengumandangkan yel-yel Viva Il Papa untuk mendoakan Paus. Viva Il Papa berarti panjang umur Paus. GBK mendadak sunyi setelah Paus duduk di kursi di altar. Umat mempersiapkan diri menyambut misa.
Dalam kotbah atau homilnya, Paus menyampaikan ajakan agar umat memelihara perdamaian. “Sabda Tuhan mengundang kita untuk membuka jalan kehidupan, untuk melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan buruk, dari rasa takut, serta berani untuk menjalani kehidupan baru,” kata Fransiskus.
Fransiskus mengatakan dalam menjalani hidup sehari-hari, umat Katolik harus mengambil peran dalam membangun masyarakat yang lebih adil. Keadilan yang dibangun umat lintas agama membuat jalan menuju perdamaian lebih maju.
Iklan
“Berlayar dan menebarkan jalamu. Janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian. Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan,” kata Paus menutup homilinya.
Lagu “Daku Kan Memuji Tuhan” dinyanyikan oleh paduan suara. Umat langsung berdiri setelah Paus menyampaikan kotbahnya. Khotbah itu sekaligus mengakhiri perjumpaan Paus dan umat Katolik di Indonesia. Esok, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan apolistik ke Papua Nugini menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Umat Katolik Bagian Penting Bangsa Jaga Persatuan