Wali Kota Rahmad Mas’ud Cetak Hattrick Penghargaan Inexperienced Management Nirwasita Tantra


INFO NASIONAL – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mencetak hattrick atau tiga kali berturut mendapatkan penghargaan Inexperienced Management Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Penghargaan Nirwasita Tantra ini diberikan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Rabu, 18 September 2024.

Nirwasita Tantra merupakan penghargaan yang diberikan kepada Kepala Daerah dan DPRD atas kepemimpinannya yang berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan, dan program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya. Wali Kota Rahmad mendapatkan Nirwasita Tantra untuk Kategori Kepala Daerah Sedang.

Pencapaian ini mencerminkan komitmen Wali Kota dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan. “Alhamdulillah ada rasa bangga dan senang tentunya, tetapi juga jadi beban,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud usai menerima penghargaan.  

Bangga yang dimaksud, kata Rahmad, dikarenakan masih dipercaya untuk mendapatkan penghargaan Nawacita berturut-turut tiga kali. “Itu artinya wujud komitmen kita untuk melestarikan dan menjaga lingkungan Kota Balikpapan.”

Sementara beban yang dia rasakan adalah bagaimana mempertahankan anugerah yang diraih Kota Balikpapan. “Itu yang paling menjadi beban kita,” ucap dia.

Pemkot Balikpapan, lanjut Rahmad, insyaAllah akan terus berkomitmen bersama seluruh lapisan masyarakat yang sebelumnya sudah diajak berkomunikasi dan diberikan edukasi untuk cinta terhadap lingkungan. “Dengan bersama-sama dan berkolaborasi terwujud penghargaan hattrick, tiga kali berturut,” ujar dia.

Menurut Rahmad, telah banyak inovasi yang dilakukan untuk mencapai itu semua. “Walaupun kurang, pasti akan kita tingkatkan,” kata dia.

Inovasi yang dilakukan salah satunya Mulok yakni muatan lokal. “Mulok yang kita buat itu mendidik generasi anak kita untuk cinta terhadap lingkungan, itu muatan lokal,” kata dia. Sejak kelas 4 hingga 6 SD, para pelajar sudah diedukasikan untuk memilah komponen-komponen sampah menjadi kompos di rumah. Tak hanya pelajar, edukasi pemilahan sampah juga diberikan kepada masyarakat.

Rahmad mengatakan, penghargaan yang diraihnya sesungguhnya hanya ikon atau simbol saja. “Paling utama adalah bagaimana komitmen kita, kelanjutan ini yang harus kita jaga bersama. Tentunya selalu memberikan edukasi kepada masyarakat,” kata dia. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *