Profil Anggota DPR Termuda, Anak Aktivis 1998 yang Pernah Diculik Tim Mawar
TEMPO.CO, Jakarta – Annisa Maharani Alzahra Mahesa resmi menjadi anggota DPR periode 2024-2029. Perempuan berusia 23 tahun itu menjadi legislator termuda di Senayan. Putri sulung almarhum Desmond Junaidi Mahesa ini lahir pada 17 Juli 2001.
Desmond sendiri adalah mantan aktivis 1998 yang menjadi korban penculikan oleh tim mawar. Desmond Mahesa kala itu merupakan Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nusantara.
Desmond dikenal lantang menyuarakan kritik terhadap rezim orde baru. Hilangnya Desmond dan aktivis Pius Lustrilanang dilaporkan sejumlah aktivis ke kepolisian pada 10 Februari 1998.
Setelah dilepaskan, Desmond aktif di sejumlah organisasi masyarakat sipil hingga akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra pada 2009. Dia terpilih sebagai anggota DPR dua periode, 2009-2019 dari Dapil Banten II.
Mengikuti jejak sang ayah, Annisa juga melanjutkan karirnya di dunia politik dengan bergabung partai besutan Prabowo. Annisa terlibat sebagai pengurus Dewan Pimpinan Daerah Gerindra sebagai sekretaris, setelah ayahnya meninggal pada 2023.
Pada Pileg 2024, Annisa merupakan caleg dengan perolehan suara terbanyak di Dapil Banten II. Lulusan Universitas Melbourne pada 2023 ini meraup 122.470 suara, mengungguli sejumlah politisi senior seperti Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi dan mantan Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman.
Annisa hanyalah satu dari 79 anggota DPR terpilih yang terafiliasi dengan elit partai dan dinasti politik. Berdasarkan riset Discussion board Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), 79 caleg terpilih periode 2024-2029 mempunyai relasi kekerabatan dengan pemangku kekuasaan, mulai di tingkat kepala daerah hingga pejabat di tingkat pusat.
“Mulai dari relasi ayah dan anak, suami-istri, hubungan ponakan dan sebagainya,” kata Lucius saat memaparkan hasil riset bertajuk Anatomi Caleg terpilih DPR 2024-2029 di kantor Formappi, Matraman, Selasa, 24 September 2024.
Iklan
Selain punya relasi dengan para pejabat, sebagian besar dari 79 caleg tersebut juga terkait dengan para elit partai politik.
Peneliti Formappi, Lucius Karus, menyebutkan rata-rata para caleg terpilih tersebut terhubung melalui relasi orang tua dengan anak. “Kebanyakan anak pejabat,” katanya.
Berdasarkan riset Formappi, caleg terafiliasi politik dinasti terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat, yakni sembilan caleg. Di posisi kedua diikuti oleh Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, masing-masing tujuh caleg.
Lucius mengatakan terpilihnya para caleg yang terafiliasi dengan pejabat atau anggota DPR aktif bukan hal baru di Indonesia. Dia mengatakan kecenderungan tersebut didorong oleh kuatnya relasi modal dan kedekatan dengan elit partai.
“Ya beginilah wajah DPR 2024-2029, akan ada ayah-anak hingga suami-istri di parlemen,” katanya.
Pilihan editor: Larasati Moriska, Anggota DPD Termuda yang Jadi Pimpinan DPD/MPR RI Sementara