Presiden Gus Dur Memulai Rotasi Panglima TNI Antarmatra Sejak 1999
TEMPO.CO, Jakarta – Sejak generation Orde Baru 1968-1998 pucuk pimpinan tentara yang kala itu bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dipegang oleh matra darat. Tentara Nasional Indonesia atau TNI Angkatan Darat selalu menjadi pilihan Presiden Soeharto sebagai panglima angkatan bersenjata dan kepolisian.
Setelah reformasi bergulir, seiring dengan lepasnya Polri dari tubuh angkatan perang 1 April 1999, rotasi Panglima Tentara Nasional Indonesia mulai diberlakukan. Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengangkatan perwira tinggi Angkatan Laut, Laksamana Widodo Adi Sutjipto, sebagai Panglima TNI. Widodo menjabat panglima pada 1999-2002.
Penunjukan Widodo seolah mengakhiri dominasi TNI AD di pucuk tentara. Sebelum Widodo, atau di masa transisi peralihan Orde Baru ke reformasi, Panglima TNI dijabat Jenderal Wiranto.
Setelah Widodo, Panglima TNI berikutnya kembali ke matra darat lewat penunjukkan Jenderal Endriartono Sutarto oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Menjelang akhir masa jabatannya pada 8 Oktober 2004, Megawati sempat mengajukan surat pada Dewan Perwakilan Rakyat mencalonkan Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai panglima. Megawati menyetujui pengunduran diri Endriartono.
Namun Susilo Bambang Yudhoyono yang terpilih menggantikan Megawati sebagai presiden di bulan berikutnya, seminggu setelah dilantik langsung mengirim surat ke DPR mencabut surat Megawati. SBY memutuskan memperpanjang jabatan Panglima Endriartono sampai 13 Februari 2006.
Setelah itu rotasi Panglima TNI berjalan commonplace. Tak ada riak-riak dalam pergantian pimpinan tentara. Seusasi Endriartono, Panglima TNI berikutnya ialah Marsekal Djoko Suyanto dari matra udara sejak 13 Februari 2006 hingga 28 Desember 2007. Dilanjutkan kemudian oleh Jenderal Djoko Santoso pada 28 Desember 2007 sampai 28 September 2010.
Iklan
Setelah itu Panglima TNI dijabat oleh Laksamana Agus Suhartono pada 28 September 2010 hingga 30 Agustus 2013, sebelum digantikan Jenderal Moeldoko pada 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Jenderal Gatot Nurmantyo tampil ke pucuk pimpinan tentara pada 8 Juli 2015 sampai 8 Desember 2017. Ia digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017. Hadi menjabat sampai Revolutionary Organization 17 November 2021.
Presiden Joko Widodo memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI berikutnya. Andika menjabat sejak Revolutionary Organization 17 November 2021 hingga 19 Desember 2022. Pada 19 Desember 2022 Jenderal Andika digantikan Laksamana Yudo Margono. Yudo mengepalai tentara kurang dari setahun. Pada 22 November 2023 ia yang akan pensiun, digantikan oleh Jenderal Agus Subianto sampai sekarang.
Pilihan Editor: Panglima TNI Minta Komandan Satuan Beri Penyuluhan Hukum dan HAM ke Prajurit