Rano Karno Lakukan Perawatan Diri Menjelang Debat Perdana Pilkada Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat perdana Pilkada Jakarta 2024. Dia mengaku sudah terbiasa menghadapi fase tersebut, karena pernah menjabat di pemerintahan sebagai wakil bupati, wakil gubernur, dan gubernur.
“Debat besok, jujur tidak ada persiapan khusus. Jujur bukan saya takabur, mungkin saya pernah mengalami waktu masih zaman wakil bupati, wakil gubernur dan gubernur. Artinya sudah tahu lah, apalagi sekarang tema debatnya sudah ada kan,” ucap Rano saat ditemui di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Rano menyebut dirinya percaya diri untuk mengikuti debat perdana Pilkada Jakarta 2024. Adapun yang dilakukannya untuk menjelang debat, ia menyebut berhubungan dengan aktivitas perawatan diri, seperti memotong rambut dan creambath ke salon.
“Besok saya malah disarankan potong rambut, creambath ke salon, jalan-jalan ke mal, baru persiapan debatnya malam. Jadi artinya enggak ada persiapan yang khusus kok,” kata Rano.
Meski percaya diri, Rano masih memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang bakal disampaikan oleh para panelis kepada dirinya atau Pramono Anung selaku calon gubernurnya.
“Insyallah pede (percaya diri). Cuma yang kami belum tahu kan pertanyaan panelis. Tapi pertanyaannya enggak lari dari tema besar biasanya,” ujar Rano.
Mekanisme Debat Pilkada Jakarta
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta, Astri Megatari mengatakan, pihaknya tidak akan memfasilitasi pasangan calon (paslon) dengan podium di atas panggung saat debat berlangsung.
“Untuk debat perdana tadi disepakati tidak ada podium,” kata Astri kepada awak media di gedung KPU Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024.
Iklan
Menurut Astri, masing-masing peserta debat akan mendapatkan giliran untuk berdiri di posisi yang telah ditentukan. Pada bagian atas panggung akan dilengkapi tempat duduk yang bisa ditempati oleh peserta debat.
“Pada saat gilirannya untuk bertanya atau menjawab atau memberi respon itu nanti bisa berdiri,” kata Astri.
Terkait dengan jalannya debat, Astri menjelaskan, peserta debat diperbolehkan untuk membuat gerakan atau gimik. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa adegan gimik tersebut bisa memakan alokasi waktu yang mereka miliki.
“Misalnya ada gesture akan memakan durasi juga,” ujarnya.
Soal adegan gimik di tengah debat ini, Astri mendorong agar paslon dapat memanfaatkan waktu dalam menyampaikan gagasan. “Kalau kami dorong agar substantif. Jadi paslon secara maksimal mengeluarkan gagasan dan visi-misi,” kata Astri.
Pilihan Editor: Ahok Hadiri Deklarasi Dukungan Ahoker untuk Pramono-Rano Karno