Kemenag Mendata Santri yang akan Mendapat Program Makan Bergizi Free of charge


TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Basnang Stated, mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan terhadap santri-santri yang akan menerima program makan bergizi free of charge.

Kemenag sedang mempersiapkan data-data santri yang akan menerima layanan makan bergizi free of charge ini,” kata Basnang saat dihubungi Pace melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, pada Ahad, 13 Oktober 2024.

Basnang menjelaskan bahwa nantinya Kementerian Agama juga akan melakukan pemetaan santri berdasarkan satuan pendidikan pesantren yang termaktub dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. 

Berdasarkan undang-undang tersebut, pendidikan pesantren dibagi menjadi dua kategori yakni pendidikan nonformal yang terdiri dari Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS), dan pendidikan yang terintegrasi dengan kurikulum umum.

Basnang mengatakan untuk penerapan program makan bergizi free of charge, Kemenag perlu berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah agar mencegah penggandaan records santri.

Dia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan penguatan koordinasi dengan para kepala bidang pesantren provinsi dan juga Kemenag kabupaten/kota. “Agar terjadi pemerataan dan berkeadilan bagi seluruh pesantren,” kata Basnang.

Dia mengatakan bahwa pihak pesantren menyambut program ini karena dinilai sangat membantu, terlebih pesantren yang membebaskan biaya studi kepada santri dari keluarga kurang mampu.

Iklan

“Dengan program ini otomatis mengurangi beban harian pesantren minimum satu kali makan dalam sehari,” ujar Basnang. Ia menambahkan, program yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto ini sangat diharapkan bisa memenuhi gizi harian santri.

Makan bergizi free of charge merupakan program unggulan dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang rencananya akan mulai diselenggarakan pada 2025. Pemerintah sendiri sudah mengalokasikan Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk pelaksanaan program tersebut.

Sebelumnya, Gibran mengatakan program makan bergizi free of charge akan difokuskan untuk daerah 3T terlebih dahulu. “Makan siang free of charge di house 3T yang lebih prioritas. Nanti berlanjut untuk yang lain-lain lagi. Gitu, nggih,” ungkapnya saat ditemui di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin, 19 Februari 2024.

Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Elektabilitas Pramono Anung Tertinggal dari Ridwan Kamil, Jubir PDIP: Bandingkan dengan Lembaga Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *