Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi
TEMPO.CO, Jakarta – Dosen Fakultas Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan, menilai pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum tentu berdampak pada efektivitas tata kelola pendidikan.
Edi mengatakan pemisahan kementerian pernah dilakukan sebelumnya. Namun, kata dia, tidak ada hasil yang signifikan dari segi peningkatan kualitas layanan pendidikan dan produksi ilmu pengetahuan maupun teknologi.
“(Ketika) awal Jokowi memimpin, urusan perguruan tinggi dipisahkan dari Kemdikbud dan digabung dengan riset dan teknologi. Hasil dari bongkar pasang tersebut tidak cukup signifikan,” kata Edi ketika dihubungi Pace pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Presiden terpilih Prabowo Subianto diketahui akan memecah Kemendikbudristek menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Edi menuturkan pemisahan kementerian justru berpotensi menimbulkan hambatan komunikasi. “Ini potensial terjadi karena hal yang digarap sama, namun yang menggarap berbeda,” jelasnya.
Berikutnya, ia mengatakan pemisahan ini bisa menimbulkan masalah dalam tata kelola administrasi. Sebab, kata dia, kolaborasi akan lebih mudah dilakukan bila tata kelola pendidikan berada di bawah satu institusi. “Barangkali dianggap sepele soal administrasi, tapi di Indonesia ini masalah besar, karena hal substansial seringkali terabaikan gara-gara soal administrasi,” ujarnya.
Iklan
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan presiden terpilih Prabowo Subianto akan memisahkan Kementerian Pendidikan dengan Kementerian Riset dan Teknologi. “Pak Prabowo sebentar lagi akan mengumumkan, nanti Kementerian Pendidikan dan Ristek akan dipisah,” kata Hashim dalam time table Conversation Kebangsaan Discussion board Masyarakat Indonesia Emas di Podomoro College, pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Prabowo sendiri telah memanggil sejumlah calon menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024. Salah satu yang tokoh yang datang ke Kertanegara adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Dia diperkirakan akan menempati pos Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo.
Vedro Imanuel berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Bambang Pacul Bilang Internal PDIP Terbelah Tiga soal Posisi di Kabinet Prabowo