PSR dan Hilirisasi Jadi Kunci Kembangkan Industri Kelapa Sawit


INFO NASIONAL – Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Normansyah Hidayat Syahrudin mengatakan, industri kelapa sawit menjadi sektor yang paling strategis pada bidang pertanian di Indonesia.

“Karena industri kelapa sawit memiliki kontribusi yang sangat besar, baik dalam ekspor, penciptaan kesempatan kerja, pembangunan daerah maupun pengurangan kemiskinan,” ujarnya dalam Conversation Industri PSR dan Petani Plasma Menjadi Katalisator Sawit Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta Pusat, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Karena itu, BPDPKS pun mencetuskan program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR sebagai upaya memperkuat perkebunan rakyat. PSR yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dengan menjaga luasan lahan agar perkebunan kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara optimum. Fokus program ini dengan menggantikan kelapa sawit tua dengan yang baru.

Selain ingin menjadi produsen sawit terbesar di dunia lewat program PSR, ia mengatakan, industri sawit Indonesia juga memiliki visi menjadi pusat konsumen produk turunan minyak sawit, sehingga mampu menjadi penentu harga atau worth setter dari Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah secara international.

Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian RI Dida Gardeda (kedua kanan) dalam acara Conversation Industri PSR dan Petani Plasma Katalisator Sawit Indonesia Emas 2045 di Oria Lodge, Jakarta, Rabu 16 Oktober 2024. Dok. Pace

Hal itu pun telah dirancang dalam roadmap hilirisasi industri kelapa sawit 2045. Normansyah mengatakan, kegiatan utama yang tercantum dalam roadmap hilirisasi itu, antara lain peningkatan kreativitas, hilirisasi oleofood, oleokimia dan biofuel, penciptaan ekosistem, tata kelola, capability development, dan pengembangan teknologi untuk pengembangan usaha kelapa sawit.

Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Perekonomian, Dida Gardade mengatakan, lewat hilirisasi, pemerintah mampu meningkatkan call for dan produktivitas kelapa sawit. Ia melanjutkan, saat ini, pihaknya tengah bekerja sama dengan seluruh kementerian untuk mengolah limbah sawit.

Iklan

“Limbah sawit yang selama ini di ekspor begitu saja untuk pakan, sekarang ada kajian yang harus diperdalam itu bisa menjadi bioetanol dan kemudian menjadi bahan baku bioavtur,” ujarnya.

Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Muhammad Sirod menambahkan, perkembangan sawit sudah masuk dalam delapan misi pemerintahan Prabowo Gibran lewat hilirisasi.

“Karena sawit ini salah satu komoditi yang pohon industrinya bagus,” ujarnya. “Sawit ini hilirisasinya paling most sensible. Jadi dari hulu ke hilir bagus.”

(dari kiri) Redaktur Pace Martha Warta Silaban, Ketua APKASINDO Gulat Manarung, Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian RI Dida Gardeda, Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran dan Wasekjen HKTI foto bersama usai acara Conversation Industri PSR dan Petani Plasma Katalisator Sawit Indonesia Emas 2045 di Oria Lodge, Jakarta, Rabu 16 Oktober 2024. Dok. Pace

Selain itu, dia mengatakan, dalam program prioritas Prabowo-Gibran, pihaknya akan menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida kepada petani, sehingga bisa mendorong produktivitas sawit. Pihaknya juga akan melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi pada sektor ini supaya secara tidak langsung bisa menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *