Dua Produk UMKM Kalimantan Utara Raih Penghargaan di IEC 2024
INFO NASIONAL – Produk Sambal Dayak dari PT Taraban menjadi salah satu dari 30 pemenang Indonesia Entrepreneur Problem (IEC) 2024. Menggunakan lombok (cabai) yang ditanam oleh orang-orang Dayak Asli, sambal ini diyakini memiliki cita rasa berbeda.
“Rasanya lebih pedas. Awal-awal tidak pedas tapi di akhir-akhir terasa pedas,” kata Sheva Artha Sholehah yang mewakili ibunya untuk menerima penghargaan dari IEC 2024 di Resort Westin, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024 malam.
Taraban, kata Sheva, mendaftar kompetisi IEC 2024 secara mandiri. Informasi kompetisi didapatnya baik melalui media sosial maupun disebarkan oleh sesama pelaku UMKM melalui pesan grup. “Kami sudah sering ikut-ikut occasion penghargaan, terkini baru saja kami menang di Pangan Award,” ujar Sheva.
Menjadi mitra binaan Financial institution Indonesia menurut Sheva menjadi pengalaman yang sangat berarti. Taraban yang sudah berdiri sejak 2017 di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, kerap diajak untuk event-event pameran. “Sudah sampai Malaysia juga, ke Jakarta juga sering,” ucap dia. Sementara untuk pemasaran, Sambal Dayak sudah juga menyasar pasar Singapura dan Malaysia.
Sheva mengatakan, peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mengembangkan UMKM. Menurut dia, UMKM sangat butuh sekali bantuan promosi. “Banyak pelaku UMKM ibu-ibu rumah tangga yang masih banyak kesulitan untuk melakukan promosi.”
Pemerintah daerah, lanjut dia, juga diharapkan dapat sering mengadakan pameran atau event-event yang dapat mendukung kehadiran UMKM. “UMKM masih membutuhkan kehadiran pemda baik dari sisi pemasaran, pembiayaan. Dan kalau ada konser atau occasion, para UMKM bisa diundang untuk meramaikan acara.”
Rika Fatmawati, proprietor Regan Coklat dari Nunukan, kalimantan Utara. Dok. Pribadi
Sementara itu produk lainnya yang berhasil mendapatkan penghargaan dari IEC 2024 yakni Regan Coklat. Regan yang berasal dari Nunukan, Kalimantan Utara ini berhasil memperoleh penghargaan untuk kategori khusus.
“Kami diinformasikan oleh pemda terkait acara IEC. Kemudian kami coba daftar dengan didampingi Rumah BUMN PLN Nunukan,” kata pemilik Regan Coklat, Rika Fatmawati.
Dia mengakui, sebagai ibu-ibu yang gagap teknologi, untuk mengunduh semua persyaratan dalam mengikuti suatu kompetisi sangat sulit. Oleh karena itu, pendampingan dari mentor UMKM sangat dibutuhkan.
Rika pun tak menyangka, berawal dari mendaftar IEC bersama teman-teman pelaku UMKM lainnya, produknya justru mendapatkan apresiasi. “Saya juga kaget ketika dihubungi,” kata dia yang berhasil menciptakan coklat rasa sayur sebagai salah satu kepeduliannya agar produknya juga memberikan manfaat kepada orang lain. “Penghargaan taraf nasional ini merupakan yang perdana bagi kami.”
Rika mengatakan, para pelaku UMKM masih banyak yang membutuhkan pameran-pameran untuk ajang promosi. Melalui pameran, kesempatan mendapatkan purchaser lebih besar.
Dia bersyukur berkesempatan mengikuti berbagai pameran melalui naungan Rumah BUMN. Alhasil, coklat karakternya mulai dikenal dari berbagai daerah. “Kami juga sudah ekspor secara resmi ke Malaysia,” ujar dia.
Menurut Rika peran pemda sangat membantu usahanya. “Alhamdulillah membantu. Kami juga ada kerja sama dengan pemda untuk memakai produk UMKM.” Apalagi, lanjut dia, setelah pemda memberikan peran yang besar pada usahanya, usahanya semakin terangkat dengan adanya bantuan dari Rumah BUMN. “Produk saya sedah ke seluruh Indonesia. Saya punya pelanggan asal Papua karena dari Rumah BUMN.”
Rika mengatakan, bagi para UMKM jangan ragu untuk berkolaborasi dengan pemda maupun BUMN. Karena dengan kolaborasi itu, usaha yang dilakukan dapat lebih terangkat lagi ke masyarakat. Dia pun berharap Pemda dapat terus memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM baik yang lama maupun yang baru. Hal ini dikarenakan ada saja perkembangan baru dalam UMKM yang harus terus diupdate. “Harapannya, pemda tetap bantu memberikan pendampingan atau fasilitasi izin-izin UMKM meskipun UMKMnya sudah maju dan berkembang.”
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Rahmat Kusnadi (keenam kiri) berfoto bersama para pemenang penghargaan Indonesia Marketers Problem (IEC) 2024 di Resort Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Pace.
Sementara itu penghargaan yang diperoleh UMKM Kalimantan Utara (Kaltara) pada IEC 2024 dalam kategori Kuliner menjadi pembuktian bahwa peran pemerintah baik pusat dan daerah yang telah memberikan pembekalan bagi UMKM melalui berbagai fasilitas pembinaan dalam pengembangan UMKM Kaltara yang berkualitas dan berinovasi serta mampu berkompetisi di tingkat Nasional telah memperoleh hasil yang diharapkan. Hal ini juga memberikan semangat dan motivasi untuk Disperindagkop dan UKM bersama Dinas Kab/Kota agar lebih meningkatkan program Pembinaan dan Pengembangan UMKM di wilayah Kalimantan Utara.
Selama ini Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltara telah melaksanakan program dan kegiatan sebagai upaya dalam membangun dan mengembangkan pelaku UMKM untuk lebih maju dan inovatif melalui berbagai bentuk kegiatan, pelatihan dan fasilitasi, seperti: pelatihan desainer dan menjahit; pelatihan membatik style pecah pola; pelatihan olahan hasil perikanan; pelatihan olahan rumput laut; pelatihan anyaman pelapah pisang, rotan dan bambu; fasilitasi untuk pemenuhan izin NIB dan sertifikasi TKDN; memberikan kesempatan untuk magang bagi pelaku pembatik dari Kaltara.
Fasilitasi lain pada saat ini yang akan diberikan dan untuk mendukung pelaku UMKM yaitu terbangunnya dan akan beroperasinya Rumah Kemasan di Tanjung Palas. Saat ini masih dalam proses untuk beroperasi dimana akan dimanfaatkan untuk memfasilitasi pelaku UMKM di Kalimantan Utara untuk memperolah dan memesan bungkus Kemasan Produk sesuai dengan desain dan kebutuhannya tidak harus pesan ke luar daerah.
Pemerintah Provinsi Kaltara selalu memberikan dukungan melalui berbagai program untuk UMKM. Pemprov juga telah mengembangkan UMKM dengan melakukan pembinaan melalui pelatihan penguatan sumber daya manusia, program untuk mengakses KUR, perizinan, pemasaran, dan digitalisasi UMKM. Para pelaku UMKM dihubungkan ke pasar virtual dan dibantu untuk mengupayakan sertifikat higienis dan sertifikat halal.
Saat ini UMKM di Kaltara secara jumlah semakin meningkat, knowledge UMKM yang sudah mempunyai NIB in step with tahun 2023 sebanyak 44.052. UMKM juga sudah banyak yang menggunakan platform melalui e-commerce dan juga masuk ke dalam e-katalog pemerintah. Melalui program pemerintah untuk mengikuti pameran dalam dan luar negeri, pelaku UMKM sudah ada yang naik kelas, move ekspor, UMKM tangguh, dan UMKM mandiri. Peran UMKM di kaltara pun sangat membantu perekonomian di Kaltara melalui kontribusi pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja. (*)