Alasan PSI Setuju Ide Koalisi Permanen Prabowo
TEMPO.CO, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mendukung gagasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal pembentukan Koalisi Permanen.
Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni mengatakan, alasan PSI mendukung ide itu karena penting untuk mendukung visi jangka panjang pemerintahan. “PSI mendukung ide koalisi permanen yang disampaikan Pak Prabowo. Koalisi permanen penting dan dibutuhkan untuk mendukung visi jangka panjang pemerintahan,” kata Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulis, Minggu 16 Februari 2025.
Raja menambahkan, koalisi permanen akan menjamin pelaksanaan visi-misi pemerintahan Prabowo berjalan mulus, tanpa interupsi politik yang mengganggu. “Koalisi permanen dibutuhkan agar tidak terjadi gonta-ganti visi dan kebijakan di tengah jalan yang akan menghambat pembangunan dan cita-cita kemajuan,” kata Raja.
Prabowo Subianto sebelumnya mengajukan ide pembentukan koalisi permanen pada silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang, Bogor dan peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra, Sabtu kemarin.
Waketum Partai Demokrat Benny Ok Harman mengatakan, Prabowo meminta partai-partai KIM plus untuk terus kompak sampai 2029. Bahkan, Prabowo menawarkan KIM plus menjadi koalisi permanen. “Koalisinya untuk sampai 2029. Presiden Prabowo Subianto meminta koalisi KIM plus menjadi koalisi permanen,” kata Benny di Hambalang.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan Subianto menawarkan KIM plus menjadi koalisi permanen. Prabowo, kata Cak Imin, ingin menjadikan persatuan kunci utama pemerintahan.
“Intinya memperkuat koalisi. Kita, Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan,” kata Cak Imin di lokasi yang sama.
PKB menyambut baik tawaran itu. Menurut Cak Imin, tawaran itu membuat percepatan pembangunan. “Tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan,” ujar Cak Imin.
Adapun KIM Plus terdiri dari 9 partai politik anggota KIM dan beberapa parpol di luar koalisi tersebut. Anggota asli KIM adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima. Koalisi bertambah dengan bergabungnya PKS, PKB, PPP, Perindo, dan Nasdem. Penambahan koalisi inilah yang disebut dengan KIM Plus.