Wamendagri Sebut Kepala Daerah Terpilih yang Sudah Tes Kesehatan Siap Ikut Retret di Akmil Magelang
TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan sebanyak 239 kepala daerah terpilih yang akan dilantik secara serentak telah menjalani registrasi dan pemeriksaan kesehatan di Kantor Kementerian Dalam Negeri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bima memastikan seluruh kepala daerah dalam kondisi sehat dan siap mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada 21 hingga 28 Februari 2025.
“Enggak ada (hasil kesehatannya tidak baik), semuanya bisa kami katakan aman,” kata dia saat ditemui di Kantor Kemendagri pada Ahad, 16 Februari 2025.
Bima menyebut ada 24 kepala daerah atau wakilnya yang tidak hadir dalam pemeriksaan kesehatan pada Ahad ini. Beberapa di antaranya telah mengajukan izin karena ada keperluan lain atau kondisi mendesak. Namun mereka akan menyusul untuk menjalani pemeriksaan pada Senin, 17 Februari 2025. “Tapi ada beberapa juga yang belum diketahui alasannya,” ujar dia.
Sementara itu, bagi kepala daerah atau wakil yang tidak mengikuti pemeriksaan kesehatan sama sekali, Bima menyatakan akan meminta hasil scientific check-up yang telah mereka lakukan secara mandiri. Selain itu, pemeriksaan kesehatan akan disiapkan di lokasi retret. “Kami tim medis juga ada di sana. kan di sini tadi ya, tensi darah dan lain-lain. Itu pun nanti yang belum bisa kami lakukan (cek kesehatan) di sana,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya mengatakan retret kepala daerah digelar untuk membangun ikatan emosional serta kerja sama antar kepala daerah. Tito mengharapkan ada keselarasan para kepala daerah di antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Mantan Kepala Polri ini mengatakan retret di Akmil Magelang akan dikemas dengan pola diskusi terbuka bagi kepala daerah. “Bagaimana membuat mereka (kepala daerah) dalam menjalankan programnya professional rakyat, itu yang paling utama,” ujar Tito melalui sambungan telepon kepada Pace pada Kamis malam, 13 Februari 2025. “Biarkan mereka sambil saling bicara, membangun hubungan, karena tidak mungkin satu daerah, bisa bekerja sendiri.”
Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.