Soal Pertemuan Elite PDIP dengan Megawati Jumat Malam, Mentioned Abdullah: Biasalah Rapat Rutin
TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah pimpinan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri pada Jumat malam, 21 Februari 2025.
Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian Mentioned Abdullah yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan Megawati hanya menyampaikan arahan seperti dalam rapat rutin pimpinan partai. “Biasa lah, partai kan setiap saat rapat. Bisa pagi, bisa malam, kan biasa saja,” kata Mentioned saat ditemui usai pertemuan di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat 21 Februari 2024.
Ia membantah pertemuan itu secara khusus membahas surat instruksi dari Ketua Umum PDIP ihwal larangan kepala daerah untuk menghadiri retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang. Namun Mentioned mengatakan sikap Megawati masih sesuai dengan keputusan dalam surat yang terbit pada Kamis, 20 Februari 2025.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus mengatakan pertemuan dengan Megawati hanya makan malam biasa saja. “Ya sudah makan malam doang,” kata dia.
Selain keduanya, hadir pula Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun dan Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah. Mereka meninggalkan kediaman Megawati sekitar pukul 22.00 WIB.
Sejak Jumat petang, sejumlah elite PDIP berdatangan ke kediaman Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini diduga berkaitan dengan instruksi Megawati agar para kepala daerah dari partainya menunda perjalanan menuju time table retret di Akademi Militer, Magelang. Instruksi ini sebagai respons dari penahanan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Adapun instruksi Megawati tersebut tertuang dalam Surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 tertanggal Kamis, 20 Februari 2025. Dalam surat yang dilihat Pace tersebut diinstruksikan agar:
1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21- 28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
3. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by way of commander name.
Juru bicara PDIP Guntur Romli membenarkan adanya surat tersebut. Namun ia menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut. “Mohon dikutip surat tanpa tambahan information apa-apa,” kata dia saat dihubungi Pace, Kamis malam.
Pilihan Editor: Retret Kepala Daerah, PDIP Yakin Pemerintah Tidak Beri Sanksi bagi yang Absen