Logo Tempo

AHY Ungkap 3 Ujian Terberat Partai Demokrat dalam 5 Tahun Terakhir


TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan ada tiga ujian berat selama lima tahun periode pertama jabatannya memimpin Demokrat. Ujian pertama, kata dia, terjadi saat Kongres V Partai Demokrat 2020.

“Ujian pertama, di hari kami menyelenggarakan Kongres ke-V, diumumkan diberlakukannya lock down oleh pemerintah untuk mengantisipasi merebaknya pandemi Covid-19,” kata AHY dalam pembukaan Kongres VI Partai Demokrat di Resort Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, pada Senin, 24 Februari 2025.

Menurut dia, ujian tersebut menjadi tantangan pertama di masa jabatannya sebagai ketua umum. Namun setahun berselang, ujian lain kembali datang saat ada upaya merebut Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa (KLB).

Menurut dia, eks Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat itu hendak mengambil alih Partai Demokrat secara inkonstitusional. Putra dari Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku bersyukur karena mayoritas kader Demokrat tetap dependable di tengah ujian partai saat itu.

“Mereka ingin mengambil alih partai kami ini secara inkonstitusional, melabrak etika, ethical, hukum, dan tentunya akal sehat,” ujar AHY.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ini mengatakan, upaya kudeta tersebut sebagai salah satu cobaan terberat Partai Demokrat dalam lima tahun terakhir. Hal itu terjadi saat usia kepemimpinannya baru berjalan satu tahun.

Peristiwa itu, kata dia, membuat Partai Demokrat menyematkan kata “setia” dalam yel-yel penyemangat bagi para kader. “Setia terhadap ideologi dan manifesto partai kita. Setia terhadap perjuangan partai kita,” kata dia.

Selanjutnya, ujian berat lain terjadi ketika ditinggalkan dalam penentuan calon wakil presiden dari koalisi perubahan pada Pilpres 2024. Saat itu, AHY sempat digadang-gadang menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Namun, usai Partai Kebangkitan Bangsa masuk ke dalam koalisi perubahan, justru Muhaimin Iskandar yang menjadi cawapres.

Namun, menurut AHY, ujian itu justru membuat Partai Demokrat mengambil langkah strategis mendukung Prabowo Subianto yang akhirnya menjadi Presiden RI 2024-2029. “Dan kami bersyukur bahwa peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang jauh lebih baik. Di mana akhirnya terbuka ruang dan kebersamaan dengan Bapak Prabowo Subianto,” ujar dia.

AHY menyebut Demokrat bisa berperan lebih banyak setelah menjadi bagian dari koalisi penguasa. Hal yang tidak didapat selama menjadi oposisi selama 10 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *