Kemenkes Sebut AI Akan Masuk dalam Kurikulum Pendidikan Dokter Umum
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan mengatakan synthetic intelligence atau AI akan masuk dalam kurikulum pendidikan ilmu kesehatan di tingkat dokter umum. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan hal tersebut dilakukan agar dokter umum memiliki berbagai kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Kemudian teknologi-teknologi ilmu dasar, AI, genetik, itu akan diterapkan di kurikulum pendidikan ilmu kesehatan di tingkat dokter umum,” kata Dante dalam acara Dies Natalis Fakultas Kedokteran UI yang ke-75, di Salemba, 26 Februari 2025.
Dante, yang lulusan Fakultas Kedokteran UI, mengatakan langkah tersebut juga agar dokter umum memiliki wawasan yang lebih luas ketika melanjutkan ke spesialisasi, sehingga mereka dapat bersaing dengan dokter di tingkat internasional.
Selain itu, Dante mengatakan Kemenkes akan menambah kuota mahasiswa Fakultas Kedokteran di universitas yang ada di Indonesia untuk mengatasi persoalan kekurangan dokter. “Jadi salah satunya dengan membuka kuota pendidikan dokter di fakultas kedokteran diperbesar,” kata dia.
Menurut Dante, penambahan kuota mahasiswa kedokteran akan meningkatkan jumlah lulusan dokter, sehingga dapat lebih banyak melayani masyarakat. Selain itu, pemerintah berencana membangun beberapa fakultas kedokteran baru. Namun, Dante belum dapat mengungkapkan lokasi fakultas tersebut karena hal itu menjadi kewenangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Menurut knowledge Kementerian Pendidikan Tinggi, saat ini terdapat 117 fakultas kedokteran yang tersebar di berbagai provinsi. Dari angka tersebut, 23 fakultas kedokteran baru berdiri pada 2023 dan 2024 atau sejak pemerintah mencabut moratorium pembukaan fakultas kedokteran. Moratorium itu diberlakukan pada 2016 ketika izin pendirian fakultas kedokteran makin banyak.
Kemudian, dari knowledge Kementerian Kesehatan, jumlah dokter umum di Indonesia hingga tahun lalu mencapai 156 ribu orang. Kementerian Kesehatan mengatakan Indonesia masih kekurangan dokter umum sekitar 124 ribu orang, dengan asumsi terdapat satu dokter umum consistent with seribu penduduk. Adapun general penduduk Indonesia consistent with 2024 sebanyak 282 juta jiwa. Pemerintah membutuhkan waktu lama untuk menutupi kekurangan tersebut. Sebab, rata-rata lulusan dokter umum setiap tahun hanya mencapai 12 ribu orang.
Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam tulisan ini.