Bandung Diguyur Hujan Lebat, Ribuan Rumah dan Jalan Tenggelam oleh Banjir
TEMPO.CO, Jakarta – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Bandung menimbulkan banjir di wilayah permukiman dan jalan raya. Ribuan rumah terendam banjir yang tingginya bisa mencapai hingga 1,6 meter, pada Jumat hingga Sabtu, 7-8 Maret 2025.
“Hujan dengan intensitas deras terutama di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang, mengakibatkan debit air Sungai Citarum meningkat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Sabtu 8 Maret 2025.
Peningkatan debit air Sungai Citarum itu berdampak pada meluapnya sungai lain seperti Cikapundung, Cigede, dan Sungai Cipalasari ke daerah pemukiman penduduk. Di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, ada tiga desa yang terdampak banjir, yaitu Desa Dayeuhkolot dengan ketinggian muka air antara 10 – 130 sentimeter.
Hingga Sabtu pagi, 8 Maret 2025, warga mengungsi ke gedung perlindungan desa sebanyak 49 orang dari 16 keluarga. Warga terdampak di Desa Dayeuhkolot general tercatat BPBD sebanyak 3.278 keluarga atau 13.112 jiwa yang menghuni 2.783 rumah.
Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot terendam 20-160 sentimeter. Akses jalan penguhubung Kampung Lamajang ke Sukabirus tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Semua akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Warga mengungsi ke masjid-masjid terdekat.
Sementara di Desa Cangkuang Wetan ketinggian air banjir berkisar antara 30-50 sentimeter. Wilayah terdampak lainnya adalah Kecamatan Bojongsoang yaitu Desa Bojongsoang, Bojongsari, dan Buah Batu. Ketinggian banjir berkisar 30-120 sentimeter.
Dari hasil citra radar Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) terpantau awan konvektif yang berada di daerah perbatasan Kabupaten den kota Bandung intens tumbuh dan berkembang pada pukul 14.05 WIB.
Kemudian awan tersebut berkembang dan memasuki kota Bandung sangat intens pada pukul antara 15.25 hingga 17.01 WIB lalu mulai meluruh dan bergerak ke arah barat laut atau Kabupaten Bandung Barat. “Kondisi tersebut mengindikasikan adanya hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Kabupaten dan Kota Bandung,” kata Retno Kartika Ningrum, prakirawan cuaca dari Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat lewat keterangan tertulis, Sabtu 8 Maret 2025.
Hujan kategori lebat terjadi di Kota Bandung dan Ciwidey. Sedangkan hujan kategori sangat lebat misalnya di Cimalaka dan Jatinangor. Selain menimbulkan banjir, hujan disertai angin menumbangkan pepohonan di sejumlah lokasi yang menghambat arus lalu lintas serta menimpa mobil.
Dilaporkan pula terjadi hujan es di Jalan Kiaracondong hingga Jalan Jakarta. Selain itu pohon tumbang juga menimpa rumah warga di Desa Babelan Kota, Kabupaten Bekasi akibat angin kencang, sekitar pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan pantauan citra radar dan satelit, terpantau awan konvektif signifikan di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bandung pada siang hingga menjelang malam hari, sementara itu untuk wilayah Kabupaten Bekasi terpantau awan konvektif signifikan pada malam hari, yang menyebabkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Pengamatan alat curah hujan otomatis di sekitar lokasi terdampak menunjukkan adanya hujan lebat hingga sangat lebat di Kabupaten Bekasi, Kabupaten dan Kota Bandung,
Kondisi cuaca itu menurut Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, dipengaruhi oleh beberapa faktor pengendali cuaca dan iklim di wilayah Jawa Barat seperti gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuator yang terpantau aktif di wilayah Jawa Barat. Anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang masih hangat, kelembapan udara mendukung pertumbuhan awan konvektif.
Selain itu terpantau adanya bibit siklon tropis 98S dan Borneo Vortex di Kalimantan yang secara tidak langsung mengakibatkan terbentuknya space netral di Laut Jawa dengan space pertemuan angin (konvergensi) di sebagian wilayah Jawa Barat.
Labilitas atmosfer secara umum pada kategori ringan hingga kuat, mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif yang signifikan. BMKG memprakirakan dalam tiga hari ke depan terdapat potensi hujan ringan hingga sedang pada skala lokal, juga potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bandung serta Kabupaten Bekasi.