Logo Tempo

Habiburokhman Miris dengan Tagar Kabur Aja Dulu: Narasi Kebencian Politik ke Prabowo


TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengaku geli dan miris dengan tagar Kabur Aja Dulu yang beredar di media sosial. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan tagar tersebut seolah-olah muncul karena kebencian politik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Kita geli dan miris ya melihat adanya tagar soal kabur aja dulu yang dinarasikan seolah-olah sebagian WNI ingin keluar negeri karena adanya kebencian politik terhadap pemerintahan Pak Prabowo,” kata Habiburokhman dalam pesan video yang diunggah akun Instagram-nya @habiburokhmanjkttimur, Sabtu, 8 Maret 2025.

Habiburokhman mengatakan banyak negara yang mendukung warganya ke luar negeri untuk berkarier. Ia mencontohkan bagaimana Filipina menyokong jutaan warganya ke luar negeri. Pun Indonesia, kata dia, juga memiliki lembaga yang mengurusi pekerja migran. 

“Tapi ini memang enggak ada unsur politik sama sekali, murni unsur ekonomi ya sebagaimana warga negara kita juga bisa berkembang di luar negeri,” kata Habiburokhman. “Yang masalah itu seolah-olah ini dikaitkan dengan persoalan-persoalan politik.”

Menurut Habiburokhman, narasi Kabur Aja Dulu adalah fitnah yang berbasiskan kebencian politik. Ia mendukung WNI yang memang ingin berkarier di luar negeri, tetapi narasi Kabur Aja Dulu justru bertujuan mengadu domba rakyat. 

Habiburokhman mengatakan Presiden Prabowo sudah mendapatkan mandat dari rakyat untuk berkuasa 5 tahun ke depan oleh 58 persen pemilih. Bahkan, kata dia, melihat survei terbaru tingkat kepuasan rakyat kepada pemerintahan Prabowo mencapai 80 persen. Artinya, kata Habiburokhman, Prabowo bukan lagi didukung 58 persen rakyat, tetapi 80 persen. 

“Kalau ingin berkuasa ya tunggu 5 tahun lagi. Siap-siap sekarang untuk pemilu 5 tahun yang akan datang. Jangan menyesatkan rakyat dengan membangun narasi kebencian menggunakan tagar Kabur Aja Dulu,” kata Habiburokhman. 

Keinginan meninggalkan Indonesia belakangan makin ramai diperbincangkan dengan munculnya tagar Kabur Aja Dulu di media sosial. Tagar ini muncul seiring dengan banyaknya kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo.

Berdasarkan pemantauan Drone Emprit, tagar #KaburAjaDulu muncul sejak September 2023. Drone Emprit, pemantau percakapan di media sosial, mencatat tagar itu bermula dari obrolan di antara pekerja teknologi informasi (IT) di platform X atau Twitter. Awalnya topik diskusi hanya soal insentif bagi pekerja IT di luar negeri yang jauh lebih besar ketimbang di
Indonesia. Namun #KaburAjaDulu tak bertahan lama. 

Majalah Pace edisi 23 Februari 2025 melaporkan tagar #KaburAjaDulu mulai ramai lagi pada Januari 2025. Tagar itu menjadi viral setelah beberapa akun berpengaruh, seperti @hrabacot, @SumitroYoel, dan @berlianidris, ikut membahasnya. Knowledge social community research Drone Emprit menemukan ketiganya menjadi akun dengan jangkauan paling signifikan dalam menyebarkan #KaburAjaDulu.

Kembalinya tagar #KaburAjaDulu dipicu oleh polemik pagar laut di perairan utara Kabupaten Tangerang, Banten. Masyarakat mengkritik langkah pemerintah yang gagap menangani kasus pagar laut yang terkait dengan konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, bos perusahaan properti Agung Sedayu, itu.

Tagar semakin banyak dicuitkan pemengaruh di media sosial X memasuki Februari 2025. Salah satu pemicu utamanya adalah kelangkaan elpiji 3 kilogram. Isu ini kemudian diikuti pemangkasan anggaran kementerian/lembaga dan switch pusat ke pemerintah daerah. 

Egi Adytama berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *