Tan Lip-Bu, CEO Intel Baru dengan Gaji Pokok US 1 Juta Dolar
TEMPO.CO, Jakarta – Raksasa teknologi Intel, resmi mengumumkan pengangkatan Lip-Bu Tan sebagai CEO baru terhitung mulai menjabat pada 18 Maret 2025.
Selama menjabat sebagai CEO Intel, Tan Lip-Bu akan menerima gaji sebesar US 1 juta Dolar dan berhak atas bonus tahunan dalam bentuk tunai hingga US 2 juta Dolar.
Dilansir dari Channel Information Asia, dalam perjanjian kerjanya, Tan memiliki goal kinerja selama tiga tahun, di mana ia dapat mempertahankan dua pertiga dari penghargaan sahamnya jika terjadi “perubahan kendali” atau perubahan besar dalam kepemilikan perusahaan dalam kurun waktu 18 bulan sejak ia bergabung. Dengan pengalaman panjangnya di industri chip serta reputasinya sebagai investor teknologi, Tan telah disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk posisi ini sejak Desember, setelah Intel memutuskan untuk memberhentikan Pat Gelsinger sebagai CEO.
Berbeda dengan kontrak Tan, perjanjian kerja Gelsinger tidak mencantumkan klausul “perubahan kendali”. Gelsinger menerima gaji pokok sebesar US$1,25 juta dengan bonus tahunan yang dapat mencapai 275 persen dari jumlah tersebut, menurut dokumen peraturan. Sebelum meninggalkan Intel, ia juga berhak atas pembayaran hingga 12 juta Dolar AS.
Selain itu, ada perbedaan dalam ketentuan kontrak mereka. Tan diwajibkan mengalokasikan “waktu yang diperlukan” untuk menjalankan tugasnya sebagai CEO, sementara Gelsinger diharuskan memberikan “seluruh upaya dan waktunya” untuk Intel.
Saat ini, Tan masih aktif dalam investasi startup melalui firma modal ventura miliknya, Walden World.
Menurut laporan TechCrunch pada Jumat, 14 Maret 2025, Tan juga akan kembali menduduki kursi di dewan direksi Intel setelah sebelumnya mengundurkan diri pada Agustus 2024.
Sementara itu, Zinsner akan tetap menjalankan perannya sebagai CFO Intel, sedangkan Johnston Holthaus tetap menjabat sebagai CEO divisi Intel Merchandise.
Dalam pernyataannya, Tan menyebut di bawah kepemimpinannya, Intel akan menjadi perusahaan yang berfokus pada rekayasa teknologi.
“Kami akan mendorong diri kami untuk mengembangkan produk terbaik, mendengarkan pelanggan dengan saksama, dan bertanggung jawab atas komitmen yang kami buat agar dapat membangun kepercayaan,” kata dia.
Tan juga merupakan seorang investor teknologi berpengalaman asal Malaysia, sebelumnya menjabat sebagai CEO di Cadence Design Methods.
Selain itu, ia pernah berkarier sebagai manajer di dua perusahaan energi, EDS Nuclear dan ECHO Power, serta menjadi mitra di firma investasi Walden USA sebelum mendirikan perusahaan modal ventura Walden World pada 1987. Dengan jaringan luas di industri teknologi, Tan saat ini juga duduk di dewan direksi Hewlett Packard Undertaking, Schneider Electrical, dan SoftBank.
Sebagai pemimpin bisnis yang dihormati, pengangkatannya sebagai CEO Intel disambut positif. Setelah pengumuman tersebut, saham perusahaan naik sekitar 11 persen dalam perdagangan di luar jam kerja.
“Kami juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan nilai bagi para pemegang saham, sesuatu yang menjadi fokus saya dan yang saya yakini akan menjadi hasil dari fokus baru kami pada pelanggan,” ujar Tan.