Tidak Ada Batas Nilai, Begini Proses Penilaian UTBK SNBT 2025
TEMPO.CO, Jakarta – Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) telah resmi ditutup pada Kamis, 27 Maret 2025 pukul 15.00 WIB. Calon mahasiswa yang telah terdaftar sebagai peserta selanjutnya akan mengikuti tes sesuai lokasi dan jadwal masing-masing antara 23 April hingga 3 Mei 2025.
Materi tes UTBK 2025 nantinya akan terdiri dari tes potensi skolastik (TPS) dan tes literasi. TPS mencakup penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umum, pemahaman bacaan dan menulis, dan pengetahuan kuantitatif. Sedangkan tes literasi mencakup literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa Inggris, serta penalaran matematika.
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memastikan kelulusan peserta pada UTBK-SNBT tidak akan mengacu pada batas nilai atau passing grade. Koordinator pusat panggilan atau name middle SNPMB Badrus Zaman mengatakan program studi di perguruan tinggi mana pun tidak menerapkan sistem passing grade.
Badrus menjelaskan, mekanisme seleksi untuk SNBT murni menggunakan nilai UTBK. “Dan tinggal diurutkan saja, misalnya prodi A di PTN A, daya tampung 50. Maka diurutkan peringkat satu sampai 50 dengan nilai UTBK tertinggi. Nah, itu yang diterima,” ujarnya di acara bincang bold seputar persiapan UTBK-SNBT yang disiarkan di seluruh media sosial SNPMB pada Senin, 24 Maret 2025.
Lebih lanjut, ia menambahkan, passing grade yang bisa dilihat tersebar di media sosial hanyalah berupa perkiraan. Nantinya keketatan persaingan di tiap prodi juga bisa berubah-ubah tergantung pilihan para peserta. Misalnya, jika prodi yang keketatannya tinggi tak banyak dipilih peserta karena mengantisipasi persaingan, maka keketatan prodi tersebut akan berkurang. Begitu juga sebaliknya. “Jadi sebenernya itu sangat dinamis, tergantung pada (situasi) saat itu,” kata Badrus.
Sekretaris Eksekutif SNPMB Bekti Cahyo Hidayanto menjelaskan peluang kelulusan peserta di SNBT berbeda dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Di SNBT, ia memastikan tiap peserta memiliki peluang yang sama untuk lulus di prodi-prodi pilihan mereka. Semuanya akan dinilai berdasarkan peringkat atau rating di pilihan prodi masing-masing.
“Tentu saja akan di-ranking dulu, masuk tidak di dalam kuota yang pilihan pertama. Kalau tidak masuk, dilempar ke pilihan kedua, dan seterusnya,” kata Bekti.
Selain skor UTBK, ia memastikan SNBT tidak memiliki kriteria bermacam-macam. “Jadi cuma berdasarkan nilai UTBK, tinggi-tinggian nilai berdasarkan prodi yang diplih. Karena untuk setiap prodi akan memiliki bobot nilai di SNBT yang berbeda,” katanya.
Untuk SNBT tahun ini, peserta bebas memilih prodi di PTN akademik dan/atau PTN vokasi. Setiap peserta dibolehkan memilih maksimal empat prodi, dengan urutan pilihannya menyatakan prioritas pilihan.
Jika memilih satu prodi, peserta bebas memilih di program apa pun baik sarjana (S1), degree IV (D4), atau degree III (D3). Seandainya memilih dua prodi, peserta juga bisa memilih di program apa pun dengan komposisi sarjana dan vokasi. Ketentuan lebih rinci tentang pilihan prodi tercantum di situs internet SNPMB.