Puncak Arus Balik di Ruas Tol Belmera Diprediksi Terjadi pada 7 April
TEMPO.CO, Jakarta – Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Department (JNT/Regional Nusantara) memprediksi puncak arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 di Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) akan terjadi pada Senin, 7 April 2025. Senior Manger JNT Tyas Pramoda Wardhani mengatakan asumsi quantity lalu lintas sebesar 93.473 kendaraan.
“Meningkat 8,26 persen dibanding quantity lalin commonplace, yaitu 86.343 kendaraan,” kata Tyas di Jakarta pada Sabtu, 5 April 2025, dikutip dari keterangan resmi.
Untuk menjaga kelancaran pelayanan arus balik, JNT berupaya mengantisipasi antrean di gerbang tol. Tyas mengimbau pengguna tol untuk melakukan pengecekan dan memastikan saldo uang elektronik cukup selama perjalanan.
Dia menjelaskan bahwa Tol Belmera merupakan jalan tol dengan sistem transaksi tertutup atau tarif sesuai jarak, sehingga pengguna jalan tol hanya dapat menggunakan satu uang elektronik yang sama saat faucet in dan faucet out di gerbang tol.
Dia mengungkapkan, selama periode layanan arus mudik balik libur Lebaran 2025, terdata 109.915 pengguna jalan tol mengalami kurang saldo dan melakukan most sensible up uang elektronik di gerbang tol. Information tersebut terhitung sejak H-10 hingga H+3 Idul Fitri atau sejak tanggal 21 Maret sampai 4 April 2025.
Berdasarkan information tersebut, Gerbang Tol (GT) Amplas menjadi gerbang tol dengan lokasi pengisian saldo uang elektronik tertinggi yaitu 28.623 pengguna jalan tol.
Adapun most sensible up saldo dapat dilakukan melalui gerai most sensible up di tempat Istirahat dan Pelayanan atau leisure space, retail minimarket, atau fitur Close to Box Communique (NFC) pada gawai. Selain itu, pengguna jalan tol juga dapat mengunduh aplikasi Travoy sebagai asisten virtual perjalanan di jalan tol Jasa Marga Crew untuk melakukan most sensible up saldo, mengecek tarif tol, serta mendapatkan resi virtual.
Di samping itu, Tyas juga mengimbau pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan melalui jalan tol agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan layak jalan. Mereka juga diminta memastikan kecukupan bahan bakar minyak (BBM) serta tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas jika terdapat rekayasa lalu lintas.