Media yang pernah Kena Serangan DDos: Pace hingga Narasi
TEMPO.CO, Jakarta – Situs berita Pace menjadi sasaran serangan siber Allotted Denial of Provider (DDoS). Serangan berlangsung pada Selasa, 8 April 2025, setelah terdeteksi sehari sebelumnya bersamaan dengan terbitnya laporan edisi cetak atau konten top rate berjudul Tentakel Judi Kamboja. “Terjadi serangan pukul 12–13 kemarin dengan lebih dari 120 juta serangan ke internet Tempo yang membuat server sempat down, tapi bisa diantisipasi dengan segera. Kemarin pusat serangan dari Jerman,” kata Wakil Pemimpin Redaksi Pace Bagja Hidayat, Selasa malam, 8 April 2025.
DDoS merupakan salah satu jenis serangan siber yang bekerja membanjiri suatu situs dengan malicious visitors. Adapun malicious visitors merupakan rangkaian document atau hyperlink yang datang secara bersamaan ke dalam suatu situs internet sehingga menjadi lambat. DdoS merupakan upaya untuk memperlambat atau memperberat kinerja suatu situs.
Serangan virtual ini pernah menyasar beberapa media di Indonesia. Dikutip dari situs internet Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), riset yang dilakukan AMSI untuk keselamatan jurnalis 2024 menemukan bahwa serangan DDoS kerap menimpa media on-line yang mengangkat topik sensitif. Berikut beberapa media yang pernah mendapat serangan siber.
Challenge Multatuli
Situs internet Challenge Multatuli mendapat serangan virtual setelah merilis laporan berjudul Dua Putri Saya Dicabuli, Saya Lapor ke Polres Baubau, Polisi Malah Tangkap Anak Sulung Saya. Laporan ini mengungkap dugaan kepolisian yang tidak profesional dalam menangani kasus pencabulan di Baubau, Sulawesi Tenggara.
Setelah merilis laporan tersebut Direktur Eksekutif Challenge Multatuli Evi Mariani mengatakan konsultan IT Challenge Multatuli mendeteksi ada kenaikan aktivitas tidak wajar ke projectmultatuli.org sejak Selasa, 14 Maret 2023.
Evi menuturkan ini kedua kalinya Challenge Multatuli mengalami serangan virtual. Keduanya berkaitan dengan laporan perjuangan ibu demi keadilan atas kekerasan seksual yang menimpa anak-anaknya. Keduanya juga berkaitan dengan kinerja polisi menangani laporan sang ibu.
Sebelumnya, Challenge Multatuli pernah mengalami serangan siber berupa DDoS setelah menerbitkan laporan kekerasan seksual terhadap tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2021. “Ini seperti kisah klasik yang kecil melawan yang besar. Ibu Lydia, ibu di laporan kami sebelumnya di Luwu Timur, dan Ibu Ratih di Baubau, adalah rakyat yang sedang melawan sistem besar yang tak adil,” kata Evi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Maret 2023.
Narasi
Situs internet Narasi mendapat serangan DDoS sejak 24 hingga 30 September 2022. Gawai dan akun media sosial 37 karyawan dan mantan karyawan juga dikuasai orang tak dikenal. Situs internet Narasi kena serangan DDos dan pesan ancaman di server Narasi dengan tulisan “diam atau mati”.
Pada 30 September 2022, tim kuasa hukum Narasi melaporkan dugaan peretasan dan ancaman tersebut ke Kepolisian RI. “Tim Narasi tidak bisa mengunggah konten dan publik tidak bisa mengakses situsnya,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Pers Ade Wahyudin.
Pendiri Narasi Najwa Shihab enggan menduga motif pelaku peretasan. “Saya tidak tahu persis apakah serangan tersebut terkait dengan kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan,” kata Najwa pada 29 September 2022. Namun ia mengakui, dalam dua pekan sudah ada serangan yang masif.
Sebelum adanya serangan virtual itu, Najwa mengkritik gaya hidup mewah para polisi. Melalui video di YouTube Najwa Shihab, ia menyinggung petinggi Polri yang tampil dengan baju merek Burberry seharga jutaan rupiah. Cuplikan video tersebut ramai di jagat maya.
Konde.co
Dikutip dari situs internet Aliansi Jurnalis Independen (AJI) setelah menerbitkan laporan tentang perkosaan yang terjadi di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Konde.co mengalami serangan DDoS pada 24 Oktober 2022.
Laporan tersebut mengungkapkan kasus perkosaan yang diduga dilakukan oleh empat pegawai kementerian tersebut. Berita ini ramai menjadi pembicaraan di Twitter dan media sosial lainnya. Pada pukul 16.00 WIB tiba-tiba situs internet Konde.co tidak bisa diakses. Tim IT Konde.co menelusuri bahwa situs internet Konde.co kena serangan DDoS dan tidak bisa diakses.
Eka Yudha Saputra, Bangkit Adhi Wiguna, Defara Dhanya turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Serangan DDoS ke Tempo Belum Putus Pasca-laporan Judi Online