Logo

Kisah Kesederhanaan Paus Fransiskus saat Ditahbiskan


TEMPO.CO, JakartaPaus Fransiskus merupakan salah satu tokoh dunia yang memiliki kepribadian unik. Ia berjuang untuk kesederhanaan, kesetaraan dan menyuarakan kelompok yang tak bersuara. Keteladanannya terlihat saat pertama kali dia diangkat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia.

Biasanya setelah Paus baru terpilih, Paus akan keluar dan memberkati massa yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Namun ketika Paus Fransiskus terpilih, ia memilih untuk meminta umat beriman memberkati dan berdoa untuknya lebih dulu.

“Saya ingin meminta bantuan Anda, sebelum uskup memberkati umat, saya meminta Anda untuk berdoa kepada Tuhan agar memberkati saya,” ujar Paus Fransiskus beberapa saat setelah pelantikannya, seperti yang dikutip Pace dari CBS Information, Senin 21 April 2025.

Mungkin tampak seperti perubahan yang halus, tetapi bersamaan dengan ucapan salam dan perpisahannya yang akrab kepada orang banyak dalam bahasa Italia hari itu, hal itu menjadi ciri khas seluruh kepemimpinannya.

Paus yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio ini mengidentifikasi dirinya sebagai saudara peziarah, bukan sebagai paus kekaisaran. Ia tidak ingin terus memimpin monolog satu arah dari jabatan tertinggi di Gereja Katolik, tetapi sebuah conversation.

Bahkan pria yang lahir dan dibesarkan di Argentina ini memilih sendiri nama Fransiskus dari Assisi, santo pelindung Italia, yang dikenal karena kesederhanaan dan kemanusiaannya. ia mengatakan bahwa ia menginginkan “Gereja yang lebih miskin” dan yang akan “mencakup mereka yang dikucilkan”.

Ia menjadi salah satu tokoh publik paling populer di dunia lantaran teratur berbicara untuk mereka yang tidak bersuara. Ia memimpin dengan memberi contoh dengan makan bersama para tunawisma, mencuci kaki narapidana, atau menyediakan rumah di Italia bagi para migran dan pengungsi yang melarikan diri dari perang atau ketidakstabilan ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *