Logo

Prabowo Klaim Program MBG untuk Ibu Hamil Satu-satunya di Dunia


TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memberikan makan ibu hamil satu-satunya di dunia. “Program MBG itu mulai dari ibu hamil mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, setiap hari makan diantar ke rumahnya,” kata dia saat memberikan sambutan Program Gerakan Indonesia Menanam di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu, 23 April 2025.

Kepala Negara mengklaim sejumlah negara ingin mempelajari pelaksanaan program MBG di Indonesia. Namun, Pemerintah Indonesia belum membuka kesempatan mereka untuk belajar MBG. Kepala Negara ingin MBG berjalan selama setahun dahulu. 

Dalam pemberian makan ibu hamil itu, Prabowo mengatakan semua potensi sumber daya dikerahkan. Ibu hamil itu diberi pendamping. Bahkan makan bergizi diantar langsung kepada ibu hamil. Meski begitu, Prabowo pun mengatakan tidak memaksa masyarakat menerima program ini. 

Prabowo Subianto sebelumnya juga mengklaim sejumlah pemimpin dunia ingin mempelajari pelaksanaan program MBG yang telah sudah dimulai sejak 6 Januari 2025.

“Saya terima surat-surat dari pimpinan-pimpinan dunia. Mereka ingin belajar MBG, padahal kita baru mulai karena kita paling serius usaha,” kata Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna bersama dengan jajaran Menteri serta Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

Peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Dewi Anggraeni, sebelumnya menyarankan pemerintah untuk menghentikan MBG karena pelaksanaannya kerap bermasalah.

Polemik yang terjadi antara mitra dapur umum dan yayasan mitra Badan Gizi Nasional (BGN) di Kalibata, telah menambah panjang daftar persoalan proyek pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu.

“Ketimbang semakin kisruh ke depannya, lebih baik dihentikan dari saat ini,” kata Dewi saat dihubungi, Jumat, 18 April 2025.

Adapun dapur umum milik Ira Mesra yang menjadi mitra yayasan BGN, terpaksa menghentikan operasional sejak masa libur Lebaran 2025 lantaran mengalami kerugian hingga mencapai Rp 975,3 juta.

Kuasa hukum Ira, Danna Harly Putra, mengatakan kerugian dapur umum milik kliennya itu disebabkan karena biaya bahan baku dan operasional oleh Yayasan Berkat Media Nusantara (MBN) yang menjadi mitra BGN belum dibayar.

Kepala BGN Dadan Hindayana pada Rabu, 16 April lalu, pun memanggil kedua belah pihak untuk melakukan mediasi dan mengetahui lebih lanjut ihwal persoalan yang terjadi.

Setelah mediasi, Dadan mengaku baru mengetahui jika yayasan dan mitra dapur yang bermitra dengan BGN bukan satu kesatuan sebagaimana mitra BGN pada umumnya.

“Tetapi, mitra dapur sudah mulai beroperasi lagi. Sudah ditransfer anggarannya untuk 10 hari ke depan,” kata Dadan.

Kendati begitu, ia mengatakan, polemik antara yayasan MBN dan dapur umum Ira Mesra tidak ada kelindannya dengan BGN. Dadan menyebut persoalan itu menjadi urusan inner kedua pihak.

Andi Adam Fathurrahman berkontriibusi dalam tulisan ini

Pilihan editor: TNI Masuk IPB, Rektor: Kegiatan Bersifat Akademis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *