Cara Laporkan Dugaan Kecurangan SNPMB 2025 ke Ombudsman
TEMPO.CO, Jakarta – Ombudsman Republik Indonesia membuka posko pengaduan pelanggaran dalam pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, khususnya lewat jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Tes atau UTBK SNBT.
“Untuk memudahkan masyarakat menyampaikan keluhan atau laporan, Ombudsman RI membuka Posko Pengaduan Bold yang aktif sejak 14 Maret hingga 31 Juli 2025,” ujar anggota Ombudsman Indraza Marzuki Rais melalui keterangan tertulis pada Ahad, 27 April 2025.
Dia menjelaskan masyarakat yang mendapati kendala atau kecurangan dalam pelaksanaan tes bisa melapor melalui on-line dengan menghubungi nomor 0811-9093-737 atau mengirim e-mail ke [email protected]. Rais memastikan setiap laporan yang masuk ke posko aduan akan diproses.
“Setiap aduan yang masuk akan diverifikasi, lalu diteruskan ke panitia SNPMB untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan dan prosedur yang berlaku,” kata Rais.
Selain itu, Ombudsman akan melakukan investigasi dugaan kecurangan dan kebocoran soal dalam pelaksanaan UTBK kali ini. Menurut Rais, langkah ini merupakan bagian dari tugas Ombudsman sebagai lembaga pengawas. “Kami ingin memastikan proses seleksi perguruan tinggi berjalan jujur, adil, dan transparan,” kata dia.
Rais menyampaikan bahwa Ombudsman telah mendapatkan laporan kecurangan sejak hari pertama tes dilaksanakan. Termasuk dugaan kecurangan dan kebocoran soal yang beredar di media sosial.
Oleh karena itu, kata Rais, Ombudsman meminta penanggung jawab UTBK pusat meningkatkan kecermatan pemeriksaan peserta menjelang ujian berlangsung. Dia menyarankan agar aturan ujian diperketat dengan melarang peserta membawa barang bawaan atau meninggalkan ruangan selama tiga jam ujian berlangsung. “Apa pun alasannya, untuk mencegah potensi kecurangan,” ujar Rais.
Sebelumnya, Isu kebocoran soal kian santer mengiringi pelaksanaan UTBK SNBT tahun 2025 yang dilaksanakan sejak Rabu, 23 April 2025. Isu kecurangan itu mencuat dari sejumlah postingan di media sosial.
Dalam unggahan yang beredar, tampak tangkapan layar percakapan grup Whatsapp diduga para peserta UTBK yang tengah berbagi cerita mengenai kebocoran soal dan upaya curang yang dilakukan oleh masing-masing peserta.
“Pengawasnya rata-rata pada santai, makanya aku bisa chat Deepseek,” demikian bunyi salah satu percakapan dalam tangkapan layar tertanggal 23 April 2025.
Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok membantah adanya kebocoran soal ujian tulis. Namun, ia tak memungkiri ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh peserta. Dia memaparkan di antara sejumlah modus kecurangan yang digunakan adalah membawa kamera tersembunyi di ikat pinggang, kawat gigi, hingga penggunaan tool far flung desktop.
Hingga hari kedua pelaksanaan UTBK, SNPMB mencatat sedikitnya 14 kasus kecurangan, atau sekitar 0,0071 persen dari overall peserta.