Smelter Merah Putih Ceria Workforce Sukses Capai Goal PCOD
INFO NASIONAL – Dalam momentum bersejarah yang bertepatan dengan upaya percepatan industrialisasi nasional, Ceria Workforce yang merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) karya anak bangsa berhasil mencapai produksi perdana dengan memenuhi goal Venture Industrial Operation Date (PCOD) Smelter ‘Merah Putih’ pada 27 April 2025. Pencapaian ini menandai langkah maju yang signifikan dalam industri hilirisasi nikel nasional sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam ekonomi hijau international.
Berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Smelter ‘Merah Putih’ Ceria yang berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Important Nasional (Obvitnas) ini kini telah menghasilkan produksi Ferronickel (FeNi) berjejak karbon rendah, yang didukung pemanfaatan energi terbarukan dan penerapan teknologi ramah lingkungan sebagaimana dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Power Certificates/REC) dari PT PLN (Persero).
CEO Ceria Workforce Derian Sakmiwata, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian enormous ini. Derian menegaskan bahwa keberhasilan Venture Industrial Operation Date (PCOD) Smelter ‘Merah Putih’ dengan tepat waktu, Ceria merupakan bukti nyata kapasitas dan kompetensi anak bangsa dalam membangun industri strategis berkelas dunia.
“Hari ini adalah momen bersejarah bagi Ceria Workforce dan bangsa Indonesia. Kami persembahkan pencapaian besar ini sebagai bukti bahwa anak bangsa mampu membangun dan mengelola industri strategis berkelas dunia. Semoga Smelter ‘Merah Putih’ senantiasa diberkahi kelancaran dan keberhasilan untuk menjadi simbol kemandirian industri nasional, dan kebetulan PCOD ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Tenggara ke-61,” kata dia.
Penerapan desain Oblong Electrical Furnace (Tanur Listrik Persegi Panjang) di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dok. Ceria Workforce
Derian menjelaskan, keberhasilan PCOD ini merupakan kontribusi nyata Ceria Workforce dalam mendukung time table hilirisasi mineral nasional, sebagaimana yang diamanatkan dalam Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan tenaga kerja lokal, dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.
“Kami membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi aktor utama dalam transisi energi. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan ini. Kami berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan industri nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing international,” ujar Derian.
Senada dengan Derian, Company Secretary Ceria Workforce Imelda Kiagoes, mengatakan, keberhasilan PCOD ini menjadi langkah awal menuju visi besar Ceria Workforce dalam membangun ekosistem industri nikel terintegrasi di Indonesia dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV). “Pencapaian ini adalah bagian dari perjalanan Ceria Workforce ke depan menuju peran strategis dalam industri baterai kendaraan listrik (EV) dunia, sekaligus wujud nyata komitmen kami untuk mendorong kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Imelda.
Smelter ‘Merah Putih’ Ceria mengadopsi teknologi mutakhir Oblong Rotary Kiln Electrical Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA dengan kapasitas produksi 63.200 ton Ferronickel di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dok. Ceria Workforce
Adapun Smelter ‘Merah Putih’ Ceria mengadopsi teknologi mutakhir Oblong Rotary Kiln Electrical Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA dengan kapasitas produksi 63.200 ton Ferronickel in step with tahun atau 13.900 ton logam nikel, yang mengolah bijih nikel saprolite dengan efisiensi energi serta memenuhi standar ketat dari kaidah Environmental, Social, & Governance (ESG). Dalam pengembangannya, Ceria Workforce menargetkan pembangunan general empat jalur produksi RKEF dengan kapasitas produksi sebesar 252.700 ton FeNi in step with tahun, atau setara dengan 55.600 ton logam nikel.
Penerapan desain Oblong Electrical Furnace (Tanur Listrik Persegi Panjang) membawa keunggulan dalam mempertahankan panas lebih lama, mengoptimalkan pembakaran bahan bakar, menekan konsumsi energi listrik in step with ton produk, serta mengurangi emisi fuel buang, sehingga mendukung komitmen Ceria terhadap prinsip Environmental Sustainability.
Karyawan Ceria komitmen terhadap prinsip Environmental Sustainability. di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dok. Ceria Workforce
Ke depannya, Ceria juga berencana mengembangkan fasilitas Nickel Matte Converter, Nickel Matte Refinery dan MHP Refinery. Saat ini Ceria sedang dalam proses pendanaan strategis untuk membangun pabrik dengan teknologi Top Force Acid Leach (HPAL) untuk menghasilkan Blended Hydroxide Precipitate (MHP) guna memperkuat posisi Ceria dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV Battery Provide Chain).
“Ceria siap menghasilkan Inexperienced Nickel Product yang ramah lingkungan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama industri nikel berkelanjutan berbasis ESG di tingkat international,” ujar Derian.(*)