TPNPB-OPM Akui Terlibat Penembakan Tim Komnas HAM Papua
TEMPO.CO, Jakarta – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap aparat militer Indonesia dan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Papua Fritz Ramandey. Diketahui Komnas HAM dan tim sedang mencari jasad mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Inspektur Satu Tomi Marbun yang hilang sejak Desember 2024.
“Penyerangan yang terjadi sejak 27 April 2025 kemarin terhadap pasukan militer Indonesia di Kali Rawara sebagai peringatan penting agar seluruh warga sipil yang terlibat dengan militer Indonesia di Kali Rawara untuk segera keluar dari wilayah operasi TPNPB dan terlebih kepada Fritz Ramandey (Ketua Komnas HAM Papua),” kata juru bicara TPNPB Sebby Sambom dalam siaran persnya, Senin, 28 April 2025.
Dalam laporan yang disampaikan Panglima Komando Daerah Pertahanan IV Sorong Raya, Brigadir Jenderal Deni Moos, disebutkan bahwa sembilan batalion TPNPB dikerahkan di beberapa titik di wilayah Moskona. Serangan dimulai sejak Ahad pagi pukul 06.00 waktu Papua, dipimpin oleh Wakil Komandan Operasi TPNPB, Manuel Aimau.
TPNPB menyoroti kehadiran Ketua Komnas HAM Papua Fritz Ramandey dalam operasi pencarian di wilayah konflik. Mereka menilai keterlibatan Fritz dalam operasi militer melanggar prinsip netralitas lembaga HAM.
“Kami memperingatkan, jika Fritz Ramandey tertembak, itu risiko karena dia telah mengambil alih tugas yang seharusnya dijalankan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, bukan Komnas HAM,” kata Sebby. “Kami minta semua warga sipil yang terlibat dengan militer segera keluar dari wilayah perang.”
Sebby menjelaskan, operasi militer Indonesia di Kali Rawara bertujuan untuk mencari jasad Tomi Samuel Marbun, yang menurut TPNPB, telah dibunuh dan dibuang oleh rekan-rekannya sendiri pada 2024. Mereka menyebut, jasad Marbun sengaja dibuang ke sungai agar dimakan buaya, dan menyalahkan militer atas insiden tersebut. “Pemerintah Indonesia sedang mengorbankan warga sipil untuk menutupi aib inner aparatnya sendiri,” ujar Sebby.
TPNPB juga mengklaim menewaskan dua prajurit TNI dalam peristiwa penembakan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, pada Ahad, 27 April 2025. Pace mencoba mengonfirmasi kebenaran gugurnya dua prajurit dalam peristiwa tersebut, namun Pusat Penerangan Markas Besar TNI belum merespons hal tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangannya menyatakan bahwa tim Brimob yang tergabung dalam Satgas AB Moskona 2025, membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, saat operasi kemanusiaan dalam pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Distrik Moskona, pada pukul 07.10 WIT, rombongan mendapatkan serangan tembakan dari kelompok sipil bersenjata,” ungkap Trunoyudo, Senin.