Kelakar Prabowo Sebut AHY dan Sugiono Purnawirawan Remaja
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Luar Negeri Sugiono merupakan purnawirawan remaja.
Kelakar itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam Halalbihalal Bersama Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.
“Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Sugiono, mereka purnawirawan remaja,” kata Prabowo pada Selasa, 6 Mei 2025.
Kepala Negara mulanya menyapa sejumlah tokoh purnawirawan seperti mantan wakil presiden Take a look at Sutrisno. Kemudian, Prabowo Subianto menyapa anggota Kabinet Merah Putih yang hadir.
Ketika menyapa AHY dan Sugiono, Prabowo melontarkan candaan itu. AHY dan Sugiono diketahui merupakan mantan prajurit TNI yang memilih pensiun lebih awal.
Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto mengatakan, TNI selalu dituduh menjadi diktator. Padahal, Prabowo mengklaim TNI merupakan sosok yang menyukseskan reformasi.
“TNI selalu dituduh bahwa kita mau jadi diktator,” kata dia.
Mantan komandan jenderal Kopassus ini mulanya tidak terima TNI dituduh menjadi diktator ketika memimpin sebuah negara. Menurut Menteri Pertahanan ini, dalam sejarah dunia, tidak ada tentara yang mundur dari politik. Namun, TNI justru mundur dari gerakan reformasi. “Kami rela mundur,” kata dia.
Adapun Gerakan Reformasi 1998, sering disebut sebagai Gerakan Mahasiswa 1998, adalah puncak dari berbagai gerakan mahasiswa dan masyarakat yang menuntut perubahan di Indonesia pada akhir dekade 1990-an. Gerakan ini berhasil memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada 21 Mei 1998, setelah menjabat selama 32 tahun.
Dua penyebab reformasi yaitu Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dan Dwi Fungsi ABRI, yaitu peran ganda TNI dalam pemerintahan. Reformasi digerakkan oleh elemen masyarakat. Di antaranya mahasiswa, masyarakat, buruh, dan tokoh professional demokrasi.
Pada Mei 1998, Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun akhirnya lengser. Gerakan mahasiswa yang menolak pidato pertanggungjawaban Soeharto di Gedung DPR/MPR menjadi pemicu utama. Meskipun demikian, pada 11 Maret 1998, Soeharto dan BJ Habibie tetap dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian, pada 14 Maret 1998, mereka membentuk “Kabinet Pembangunan VII.”