Logo Tempo

TPNPB-OPM Pertanyakan Komitmen Prabowo dalam Menyelesaikan Konflik Papua


TEMPO.CO, Jakarta – Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom mempertanyakan komitmen Prabowo Subianto dalam menyelesaikan konflik di Papua. Menurut dia, Presiden justru kerap memberi perhatian lebih terhadap krisis yang terjadi di negara tetangga.

Dia menilai, seharusnya Prabowo memprioritaskan penanganan konflik kekerasan di Papua yang sudah berlangsung lama. “Tapi dia anggap Papua aman,” kata Sebby saat dihubungi pada Senin, 19 Mei 2025.

Sebby berujar, kondisi di Papua sebenarnya tidak baik-baik saja. Dia menyinggung ihwal adanya ribuan orang asli Papua yang mengungsi ke hutan karena terjadi konflik kekerasan.

Menurut dia, pemerintah seolah melanggengkan konflik yang terjadi di Papua. Sebby mengatakan, pembiaran konflik berkepanjangan ini justru akan menghasilkan kehancuran bagi bangsa.

“Pembiaran (pemerintah) ini menumbuhkan sentimen anti Indonesia yang lebih kental,” ujarnya.

TPNPB-OPM, kata dia, mendesak Presiden Prabowo dan jajaran kabinetnya untuk bersedia berdialog di meja perundingan bersama delegasi bangsa Papua. “Dan perundingan harus dimediasi oleh pihak ketiga yang netral, yaitu organisasi yang diakui PBB,” ucapnya.

Pernyataan Sebby itu merespons sikap yang ditunjukkan Prabowo dalam lawatan ke Thailand pada 19 Mei 2025. Dalam lawatannya itu, Prabowo menyatakan pemerintah Indonesia dan Thailand mendorong gencatan senjata di Pelestina. Kedua negara juga mendorong proses perdamaian dilakukan melalui mekenisme Solusi dua negara (two-state answer).

“Mendorong akses bantuan kemanusiaan, dan kembali menekankan proses perdamaian melalui two-states answer,” kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra di Executive Area, Bangkok, Thailand, Senin, 19 Mei 2025 dilaporkan oleh tim komunikasi presiden.

Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas krisis yang sedang berlangsung di Myanmar. Pemerintah Indonesia, kata Prabowo, menghargai peran Thailand dalam melibatkan negara-negara tetangga untuk mencari solusi damai di Myanmar.

“Kami juga menegaskan pentingnya conversation nasional yang inklusif yang bisa mencapai perdamaian dan stabilitas di Myanmar,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi berujar pemerintah memprioritaskan pendekatan humanis dalam menangani konflik di Papua. “Selama ini sepanjang waktu conversation dan pendekatan terus dilakukan, pendekatan pakai kekeluargaan, kemanusiaan, kan selalu dikedepankan oleh pemerintah,” ujarnya pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *