Fakta Usai Ijazah Jokowi DInyatakan Sama dengan Milik Temannya
TEMPO.CO, Jakarta – Polemik soal keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo masih terus bergulir meski Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sudah menghentikan penyelidikan kasus ini. Bareskrim sudah memastikan ijazah Jokowi identik dengan milik rekan-rekannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bareskrim Setop Penyelidikan
Bareskrim menghentikan penyelidikan dugaan ijazah palsu Jokowi setelah melakukan uji forensik. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan, tim penyelidik telah melakukan uji laboratorium terhadap ijazah sarjana Jokowi dengan tiga ijazah milik rekan-rekannya yang kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada periode yang sama. Hasil pemeriksaan forensik itu menunjukkan kesesuaian antara dokumen milik Jokowi dan pembanding.
Penyidik juga telah memeriksa 39 orang saksi dan melakukan penelusuran di 13 lokasi berbeda di lingkungan UGM seperti rektorat, Fakultas Kehutanan, perpustakaan, dan arsip universitas. Hasilnya penyidik tidak menemukan adanya indikasi terjadinya pelanggaran hukum. “Sehingga perkara ini dihentikan penyelidikannya,” ujar Djuhandhani dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 22 Mei 2025.
Tanggapan Jokowi dan Roy Suryo
Setelah pengumuman hasil penyelidikan Bareskrim, Jokowi menggelar jumpa pers di rumahnya di Solo, Jumat, 23 Mei 2025. “Ya memang asli,” katanya.
Menurut mantan Wali Kota Solo itu, pembuktian keaslian ijazahnya yang dilakukan oleh Bareskrim Mabes Polri sangat element. Termasuk dengan membandingkan ijazah teman, foto-foto wisuda, saat Kuliah Kerja Nyata (KKN), naik gunung, Mapala hingga pengumuman di koran Kedaulatan Rakyat bahwa ia diterima di Fakultas Kehutanan UGM.
“Kalau saya melihat di Bareskrim itu kan sangat element sekali. Membandingkan ijazah asli saya dengan ijazah asli teman-teman saya ada. Kemudian juga foto-foto waktu KKN, waktu wisuda ada semua, kemudian waktu naik gunung ada semua, waktu mapala ada juga. Element sekali. Ada juga mengenai pengumuman diterima saat itu sebagai calon mahasiswa di koran Kedaulatan Rakyat,” kata dia.
Namun, istilah identik ini dipertanyakan mantan Menpora Roy Suryo, salah satu penggugat keaslian ijazah Jokowi. Menurut Roy, hasil uji forensik Bareskrim Polri hanya menunjukkan keidentikan ijazah Jokowi. Proses pengujian pun dipandangnya belum ultimate.
Kasus Fitnah dan Pencemaran Nama Baik Tetap Berlanjut
Meski Bareskrim sudah resmi menghentikan dugaan pemalsuan ijazah, polisi tetap memproses dugaan pencemaran nama baik terhadap Jokowi. Perkara ini sedang diusut oleh Polda Metro Jaya.
Kasus di Polda Metro Jaya berdasarkan pengaduan Jokowi, yang menilai pernyataan sejumlah pihak tentang keaslian ijazahnya, telah memfitnah dan mencemarkan namanya. “Laporan polisi yang ditangani oleh Subdit Kamneg itu masih berjalan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
Ade Ary mengatakan, penyelidik telah berkoordinasi dan meminta keterangan Dewan Pers terkait beberapa video yang diajukan sebagai bukti untuk pendalaman. “Apakah video tersebut merupakan produk jurnalistik atau bukan jadi proses penyelidikan yang masih berlangsung,” katanya, dikutip Antara.
Polda Metro Jaya Periksa 29 Saksi
Pada Senin, 26 Mei 2025, penyelidik Polda Metro Jaya memeriksa ahli forensik virtual Rismon Sianipar sebagai saksi. Menurut Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, Rismon Hasiholan Sianipar (RHS) datang sekitar pukul 10.20 WIB ke Subdirektorat Keamanan Negara, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum). Ia mengatakan, pemeriksaan terhadap Rismon merupakan upaya permintaan klarifikasi.
Sejauh ini, penyelidik telah memeriksa 29 saksi dalam kasus ini. Saksi yang sudah diperiksa antara lain Rizal Fadillah, Mikhael Benyamin Sinaga, Kurnia Tri Royani, Roy Suryo, dan Tifauzia Tyassuma. Sementara Ketua TPUA Eggi Sudjana dan mantan Ketua KPK Abraham Samad tidak hadir.