Logo

51 Orang di Yahukimo Meninggal karena DBD, Pemda Diminta Turun Tangan


TEMPO.CO, Jakarta – Warga dari 8 kampung dan gereja di Distrik Nipsan, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan mendesak pemerintah daerah segera bertindak guna mencegah menyeruaknya penyakit demam berdarah (DBD) di wilayah tersebut.

Ketua Ikatan Warga Yahukimo Isay Wisabla mengatakan, hingga Ahad, 25 Mei lalu, tercatat 51 orang meninggal dunia akibat terserang penyakit DBD. Para warga setempat membutuhkan pertolongan medis.

“Kami meminta bupati, wakil bupati, dan gubernur untuk segera bertindak menyediakan bantuan obat-obatan dan tenaga medis,” kata Isay melalui pesan singkat, Rabu, 28 Mei 2025.

Dia bercerita, warga yang saat ini hanya memperoleh bantuan dari gereja, tak mampu berbuat banyak mengingat amat terbatasnya obat-obatan yang tersedia.

Di sisi lain, tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat di Distrik Nipsan juga belum hadir manakala terjadi DBD sejak April hingga Rabu, 28 Mei hari ini.

“Kepala Puskesmas dan Kepala Distrik tidak pernah hadir, tidak ada layanan kesehatan yang bisa kami akses. Kami meminta Bupati dan Gubernur segera bertindak,” ujar dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Gereja Injili di Indonesia Pendeta Jemmy Koirewoa mengatakan, hingga saat ini penanganan DBD di Distrik Nipsan dilakukan seadanya, yaitu melalui bantuan pemuda dan gereja.

Karenanya, kata dia, diperlukan tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk memutus rantai kematian masyaratkat akibat DBD.

“Kami meminta agar dilakukan tidakan cepat dan tanggap, mengingat obat-obatan dan tenaga medis di sini tidak memadai,” ujar Jemmy.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan, tim penyakit menular, pusat krisis, dan surveilans Kemenkes telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo ihwal ini.

“Koordinasi terus dijalankan,” kata Aji.

Sementara itu, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli belum menjawab pesan dan sambungan telepon Pace.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *