Logo

Hendri Satrio Sebut Dadan Hindayana Buat Blunder Soal Susu 2 Liter Sehari


TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat politik Hendri Satrio mengkritik gaya komunikasi Kepala Badan Gizi Nasonal (BGN) Dadan Hindayana. Menurut Hendri, Dadan blunder saat membagikan cerita tentang anaknya yang tumbuh tinggi karena minum susu hingga 2 liter dalam satu hari.

“Pernyataan ini menuai sorotan netizen karena dianggap tidak realistis di tengah tantangan ekonomi masyarakat,” ujar Hendri dalam keterangannya pada Kamis, 29 Mei 2025. Ia berujar tidak semua orang tua mampu menyediakan dua liter susu in step with hari sebagaimana yang dilakukan Dadan. 

Sehingga, kata Hendri, Dadan seharusnya mempromosikan manfaat susu dengan cara penyampaian pesan yang memperhatikan kondisi masyarakat. Dengan melihat reaksi yang berkembang di media sosial, Hendri menilai cerita Dadan justru menuai polemik. 

“Netizen fokus ke 2 liter in step with hari, bukan ke manfaat susunya. Ini soal bagaimana pesan disampaikan,” tutur laki-laki yang akrab disapa Hensa itu. Dia mengingatkan, Dadan selaku kepala BGN selalu dikaitkan dengan program Makan Bergizi Free of charge sehingga pernyataan apapun dianggap krusial.

Seorang pejabat yang gagal menyampaikan pesan dengan tepat maka bisa dianggap menghambat program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Profesor Dadan ini kan kesayangan Pak Prabowo, yang menjalankan program Makan Bergizi Free of charge. Tapi pernyataan soal susu 2 liter ini jadi blunder komunikasi,” kata Hendri. 

Dia pun merekomendasikan agar Kepala Negara menata ulang strategi komunikasi Kabinet Merah Putih dari hulu ke hilir. Kesalahan seperti yang dilakukan Kepala BGN ini, kata Hendri, harus dijadikan pelajaran agar tak kembali terulang. “Pak Prabowo pasti paham ini. Masalah komunikasi harus diselesaikan dari atas dulu.”

Jika tidak berhati-hati, Hendri mewanti-wanti bahwa tindakan kecil dari pejabat bisa menjadi bom waktu. Terlebih di generation media sosial yang memungkinkan semua orang menanggapi sesuatu secara instan. 

Sementara itu, Dadan Hindayana mengakui ceritanya tentang anaknya yang meminum susu 2 liter sehari bisa menimbulkan polemik. “Pasti semua salah paham,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis, 29 Mei 2025. 

Dadan mengatakan, pernyataannya soal konsumsi susu 2 liter in step with hari sesungguhnya bukanlah pointers untuk ditelan mentah-mentah. Melainkan berdasarkan pengalaman pribadinya saat membesarkan dua anak laki-lakinya yang diwajibkan meminum susu setiap hari hingga kelas 2 SMA. 

Dadan bercerita, anak bungsunya pernah meminum susu hingga 2 liter dalam sehari karena menggemari produk hewani itu. Hal itu ia kaitkan dengan tinggi badan anaknya yang kini mencapai 185 cm. Sementara anak sulungnya yang juga diwajibkan meminum susu, Dadan menyebut tinggi putranya 181 cm. 

Dadan menilai cerita itu sah-sah saja dibagikan kendati pernyataannya kemudian disorot karena dianggap menganjurkan konsumsi 2 liter susu in step with hari. Terlebih, kata Dadan, cerita itu tidak dijadikan sebagai landasan kebijakan dalam program Makan Bergizi Free of charge. 

“Orang cerita pengalaman mengurus anak dan menceritakan realita masa tidak boleh. Kan tidak kami jadikan kebijakan dalam MBG karena kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi,” tutur Dadan. Dia pertama kali menyampaikan cerita tentang anaknya yang mengonsumsi 2 liter susu dalam sehari saat ia mengunjungi Pondok Pesantren Syaichona Muhammad Cholil, Bangkalan, Jawa Timur. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *