Logo

Koalisi Sipil Sebut Pernyataan Prabowo soal LSM Dibiayai Asing Ahistoris


TEMPO.CO, Jakarta – Koalisi Masyarakat Sipil menyesalkan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menuding lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai pengadu domba. Kelompok ini menilai pernyataan Prabowo itu tidak selaras dengan kemajuan zaman yang semakin demokratis dan international.

“Adalah ahistoris bila Presiden Prabowo menyatakan LSM sebagai pengadu domba. LSM telah menjadi aktor yang memastikan test and balances dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan di Indonesia saat ini,” tulis pernyataan Koalisi Sipil yang dibagikan Ketua Centra Initiative, Al Araf, kepada Pace pada Kamis, 5 Juni 2025.

Koalisi mengingatkan rezim yang menolak LSM otomatis tidak ingin diawasi oleh masyarakat. “Sehingga rezim itu potensial menyalahgunakan kekuasaannya,” kata keterangan itu. Kelompok yang juga mencakup Imparsial, Raksha Projects, dan Walhi ini mengatakan, selama ini LSM menjadi jembatan bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi hingga mengawasi kebijakan publik.

Prabowo menuduh pihak asing membiayai LSM untuk mengadu domba Indonesia. Ia menyampaikan itu saat memberi amanat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, 2 Juni 2025.

Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu dan jangan ada perbedaan sehingga menyebabkan gontok-gontokan. Jenderal TNI Purnawirawan ini menyebut, kekuatan asing tidak suka Indonesia maju. 

“Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita, sampai sekarang. Dengan uang mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita. Mereka katanya adalah penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers, padahal itu adalah versi mereka sendiri,” kata Prabowo. 

Prabowo mengatakan tidak mengajak bangsa Indonesia curiga terhadap bangsa asing. Mantan Menteri Pertahanan ini menekankan Indonesia tidak boleh dipermainkan oleh bangsa mana pun. 

Direktur Eksekutif Amnesty Global Indonesia Usman Hamid tidak setuju dengan pernyataan Prabowo soal LSM yang didanai asing hanya mengadu domba. Usman mengatakan musuh yang melumpuhkan Indonesia adalah elite-elite yang terlibat korupsi.

“Korupsi ethical yang merusak kepentingan bangsa dan negara menjadi kepentingan keluarga, anak, menantu, cucu, dan kroni. Semua ini dikerjakan oleh elite-elite politik yang korup,” kata Usman melalui pernyataan tertulis kepada Pace pada Senin, 2 Juni 2025.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, tidak semua lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dibiayai asing ingin mengadu domba Indonesia.

Dia menjelaskan, pernyataan Presiden Prabowo Subianto hanya ditujukan kepada sejumlah LSM. LSM itu memiliki tujuan memecah belah Indonesia. Karakter LSM itu salah satunya selalu ingin mencoba membatalkan program prioritas pemerintah.

“Ingin program-program prioritas pemerintah dibatalkan saja, tidak dilanjutkan,” kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025. Menurut dia, kelompok tersebut selalu mendiskreditkan pemerintah. Kelompok itu juga berupaya mencemooh usaha-usaha kemajuan pemerintah. 


Hendrik Yaputra dan Eka Yudha berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *