Bus Telat Jemput, Jemaah Haji Pilih Jalan Kaki dari Muzdalifah Menuju Mina
TEMPO.CO, Jakarta — Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menjelaskan alasan jemaah haji Indonesia berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina pada Jumat, 6 Juni 2025. Para jemaahmemutuskan berjalan kaki karena kondisi lalu lintas yang padat.
Banyaknya jumlah bus membuat pergerakan dari Muzdalifah menuju Mina menjadi lambat.
“Juga tidak sedikit jemaah yang berjalan kaki di lokasi Mina sehingga pergerakan menjadi lebih lambat,” ujar Hilman dari tayangan pantauan Youtube Kementerian Agama pada Ahad, 8 Juni 2025.
Selain itu, Hilman melanjutkan, banyak bus terlambat menjemput jemaah haji di Muzdalifah. Sejumlah bus yang mengantar dan menjemput para jemaah haji dari Muzdalifah ke Mina itu mobilitasnya tidak lancar karena lalu lintas padat. Dalam situasi itu, jemaah haji khawatir karena belum kunjung dijemput. “Karena itu mereka memutuskan berjalan kaki,” kata dia.
Hilman menjelaskan, para petugas haji Indonesia sebetulnya sudah meminta jemaah haji untuk tidak berjalan kaki. Namun, panitia tidak bisa menahan lebih lama. “Situasi psikologis saat itu, tidak memungkinkan untuk menahan terlalu lama. Akhirnya sebagian jemaah melakukan berjalan kaki,” kata dia.
Petugas haji sudah mengimbau jemaah haji Indonesia tetap tinggal di Muzdalifah khususnya jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Alasannya, jarak antara Muzdalifah menuju Mina cukup jauh, 3 sampai 4 kilometer. “Kami khawatir mereka kesulitan untuk menemukan tenda, sehingga bisa tersesat,” kata dia.
Meski begitu, Hilman mengatakan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah berkoordinasi dengan perusahaan penyedia layanan transportasi dan pemerintah Arab Saudi. Mereka berusaha untuk segera mengantar jemaah ke Mina.
Hilman mengklaim, saat ini semua jemaah haji sudah meninggalkan Mina. PPIH saat ini terus membantu jemaah haji Indonesia untuk mendapatkan tenda di Mina. “Kami terus melakukan penyisiran untuk membantu jemaah mendapatkan tenda,” kata dia.
Sebelumnya, jemaah haji Indonesia melakukan perjalanan dari Muzdalifah ke Mina. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, mereka terpaksa berjalan kaki karean bus yang mengangkut mereka mengalami kemacetan parah.
“Inilah penampakan di Muzdalifah, pagi ini jam 5. Seluruh jamaah Indonesia jalan kaki dari Muzdalifah ke Mina karena bis yang ngangkut jamaah ini sudah caught,” ujar Imam dalam postingannya di Intagram pribadinya @nawrawi_imam dikutip, Ahad, 8 Juni 2025.
Pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini diikuti 221.000 jemaah Indonesia yang yang dibagi menjadi 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus. Kementerian Agama menyatakan, setelah sampai Mina, jemaah akan melakukan lontar jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, serta lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik.
Jemaah gelombang pertama akan kembali ke Makkah pada 12 Zulhijjah sebelum terbenam matahari. Sementara jemaah yang mengambil gelombang kedua akan kembali ke Makkah pada 13 Zulhijjah 1446 H.