Kata Amran Sulaiman, Gus Ipul, hingga Jokowi Kandidat Ketua Umum PPP
TEMPO.CO, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar muktamar pemilihan ketua umum atau ketum pada Agustus-September 2025. Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat orang nomor satu partai berlambang Ka’bah. Nama-nama ini berasal dari kalangan inner maupun eksternal partai.
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat PPP Usman Muhammad alias Donnie Tokan, sejauh ini telah ada sembilan asma kandidat. Dari jumlah itu, dua di antaranya yang disebut-sebut adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Selain Amran Sulaiman dan Gus Ipul, mantan presiden Joko Widodo atau Jokowi juga dikatakan masuk radar. Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, mengatakan, usulan muncul karena Jokowi dinilai layak untuk memimpin. Jokowi diharapkan dapat membawa PPP kembali memperoleh kursi DPR pada Pemilu 2029.
Lantas bagaimana tanggapan ketiga tokoh ini?
1. Amran Sulaiman: Kita Urus Pangan Dulu
Amran Sulaiman belum menanggapi serius ihwal namanya yang digadang masuk bursa pencalonan Ketum PPP. Di sela-sela menyaksikan pemotongan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Menteri Pertanian berujar sedang fokus pada tugasnya.
“Kita urus pangan aja dulu,” kata Amran Sulaiman, seperti dilansir Antara, Jumat, 6 Juni 2025.
Nama Amran Sulaiman dodorong oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Rommy. Amran bukan kader PPP. Rommy mengaku beberapa kali meminta saran kepada Jokowi mengenai calon ketum PPP. Rommy menyodorkan sejumlah nama kepada Jokowi. Dari sejumlah nama, Jokowi menyarankan untuk fokus pada Amran.
“Karena pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” kata dia melalui keterangan resminya, Senin, 26 Mei 2025.
2. Gus Ipul: Saya Enggak Mau Ikut-ikut
Gus Ipul menegaskan dirinya tak berminat ikut dalam bursa calon pimpinan PPP. Meski namanya kembali disebut-sebut menjelang muktamar partai berlambang Kabah itu, ia menyatakan ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Sosial.
“Oh enggak, saya enggak, saya enggak mau ikut-ikut. Saya enggak, ya,” ujar Gus Ipul saat ditemui wartawan usai rakor lintas menteri di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Mei 2025.
Gus Ipul mengaku heran dalam setiap muktamar PPP, namanya acap muncul sebagai calon ketum. Namun, ia menegaskan tak memiliki minat apa pun untuk ikut dalam perebutan kursi pimpinan partai. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini berujar sudah banyak kandidat lain.
Ketika wartawan mengonfirmasi apakah ketidaktertarikan itu karena belum terpikirkan atau memang benar-benar tidak tertarik, Gus Ipul menjawab lugas, “belum terpikir.” Dengan nada bercanda, Gus Ipul kembali menekankan ia menolak jika namanya masuk dalam perbincangan calon pimpinan PPP.
“Udah jangan, nanti banyak yang lain, jangan saya. Itu aja, banyak yang lain, jangan saya. Kan ada beberapa alternatif itu, yang lain jangan saya,” katanya.
3. Jokowi: Saya di PSI Sajalah
Jokowi menyatakan tidak berminat untuk masuk ke PPP, yang sedang mencari calon ketum. Jokowi menyatakan bakal menolak jika ada yang mencalonkannya menjadi Ketum PPP. Bahkan, Jokowi mengaku lebih memilih Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Saat ini PSI dipimpin Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.
“Nggak lah. Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, kompetensi,” kata Jokowi ketika ditemui wartawan di rumahnya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 6 Juni 2025. “Saya di PSI saja lah,” Jokowi menambahkan.
Meski demikian, ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.mengungkap sampai saat ini dirinya belum mencalonkan diri sebagai Ketum PSI. Ia juga tidak menjawab ketika ditanya apakah tengah mempertimbangkan partai lain. “Ya enggak tahu. Di PSI juga belum dicalonkan,” kata presiden ke-7 RI itu.