Peziarah Astana Giribangun Gelar Zikir Bersama, Doakan Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional
TEMPO.CO, Karanganyar – Ratusan peziarah memadati makam mantan presiden Soeharto di Astana Giribangun Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad, 8 Juni 2025. Mereka datang menggelar doa dan zikir bersama. Kegiatan zikir Nurul Waton diadakan sekaligus untuk memperingati hari lahir Soeharto.
Mayor Jenderal TNI Herianto Saputra selaku ketua panitia kegiatan Zikir Nurul Waton mengemukakan, ziarah makam tersebut untuk memperingati hari lahir Soeharto pada 8 Juni. Kegiatan itu dihadiri sejumlah ulama Nahdlatul Ulama (NU), cendekia, pekerja seni, dan mantan petinggi TNI di generation Soeharto.
“Kami dari majelis Zikir Nurul Waton hari ini melaksanakan zikir bersama mendoakan beliau (Presiden ke-2 Soeharto) sekaligus mendoakan bangsa dan negara,” ujar Herianto kepada wartawan seusai kegiatan.
Dia mengatakan pemerintah saat ini terus berjuang dan mengupayakan agar kedaulatan negara senantiasa terjaga melalui TNI dan Polri. Menurut dia, perjuangan itu juga harus diiringi dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Semua perjuangan dan upaya dalam mempertahankan dan menjaga kedaulatan negara oleh TNI dan Polri harus dikuatkan dengan doa karena pasti akan dapat ridho dari Allah,” ucap dia.
Perwakilan Keluarga Cendana, Abi Fatkhi Esmar, mengatakan peringatan hari lahir Soeharto merupakan momentum yang tepat untuk kembali menggaungkan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Dia mengklaim Soeharto juga merupakan founding father bangsa Indonesia bersama dengan Presiden Soekarno.
“Soeharto layak menerima gelar pahlawan,” katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan usulan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto bukan kali pertama disampaikan ke pemerintah pusat, melainkan sejak bertahun-tahun lalu. Kini usulan itu diterima Kementerian Sosial dan Sekretariat Negara. Dia berharap pemerintah dapat memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto pada tahun ini.