Logo

Fokus pada Infrastruktur, Pendidikan,Kesehatan, dan Ketahanan Pangan


INFO NASIONAL – Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka bersama Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang di Kendari, pada Selasa, 10 Juni 2025. Dalam kesempatan itu, Andi Sumangerukka menyampaikan fokus pembangunan Sulawesi Tenggara dalam lima tahun ke depan.

Gubernur Andi Sumangerukka menekankan pentingnya arah kebijakan pembangunan daerah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ketimbang kegiatan seremonial. “Kami berkomitmen mendorong pembangunan yang adil dan berkelanjutan di semua sektor, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan daya saing daerah,” kata saat berpidato di acara Musrenbang.

Fokus pembangunan Sulawesi Tenggara periode 2025-2030, menurut Andi Sumangerukka, mencakup infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan. Di sektor infrastruktur, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan perbaikan jalan sepanjang 61 kilometer in step with tahun, sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029. Goal tersebut sebagai upaya mencapai kondisi jalan yang baik sebesar 95 persen pada 2030. Overall panjang jalan Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 1.076,94 kilometer, dan hingga 2024, sebesar 66,57 persen dalam kondisi baik.

Untuk sektor pendidikan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengalokasikan anggaran untuk program beasiswa bagi 1.000 siswa berprestasi dan kurang mampu. Di bidang kesehatan, berfokus pada perluasan jaminan kesehatan, penguatan layanan dasar, serta penanggulangan penyakit menular, seperti HIV/AIDS, TBC, malaria. Adapun program ketahanan pangan dilakukan dengan mencetak sawah baru seluas 6.750 hektare.

Sejak kebijakan efisiensi diberlakukan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, menurut Andi, mampu menekan pengeluaran anggaran hingga Rp 162,89 miliar. Dari angka tersebut, tercatat efisiensi sebesar Rp 160,17 miliar yang dialokasikan untuk infrastruktur senilai Rp 99,08 miliar; pendidikan Rp 27,36 miliar; kesehatan Rp 500 juta; program fast wins Rp 1,28 miliar; honorarium tenaga honorer Rp 5,95 miliar; serta dukungan operasional organisasi perangkat daerah (OPD) Rp 26 miliar.

Gubernur Andi Sumangerukka tak ingin efisiensi anggaran itu salah sasaran alias digunakan untuk program yang tidak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. “Kita hapus praktik pembangunan yang hanya bersifat seremonial,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (kiri) bersama Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, memukul gong sebagai penanda dimulainya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Sulawesi Tenggara 2025 di Kota Kendari, pada Selasa, 10 Juni 2025. Dok. TEMPO

Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (kiri) bersama Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, memukul gong sebagai penanda dimulainya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Sulawesi Tenggara 2025 di Kota Kendari, pada Selasa, 10 Juni 2025. Dok. TEMPO

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara, J Robert menyampaikan semua program dalam RPJMD harus memiliki indikator dan goal yang jelas sebelum dituangkan ke dalam peraturan daerah. “Sebab, RPJMD Ini akan menjadi acuan bersama dalam lima tahun ke depan,” katanya.

Direktur Pembangunan Indonesia Timur Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Ika Retna Wulandari menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto, agar kepala daerah dapat mencapai goal pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan. “Ekonomi ditargetkan tumbuh 6,3 persen di 2026, sementara saat ini baru 5,3 persen. Ini tantangan besar,” ujarnya.

Dari 2.232 usulan dalam Musrenbang Provinsi Sulawesi Tenggara 2025, dikerucutkan menjadi 49 usulan kewilayahan yang menjadi prioritas. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *