Satu Milisi OPM Disebut Tewas dalam Kontak Tembak dengan TNI di Wamena
TEMPO.CO, Jakarta -Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri di Distrik Pugima, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Senin, 9 Juni 2025. Dalam peristiwa itu, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengonfirmasi adanya satu anggota mereka dari Kodap III Ndugama-Derakma tewas.
“Itu benar, ada satu korban tewas anggota kami imbas baku tembak dengan TNI-Polri,” katanya saat dihubungi pada Selasa, 10 Juni 2025.
Pernyataan Sebby itu selaras dengan laporan yang dibagikan oleh Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua. Direktur lembaga itu, Theo Hesegem mengatakan, seorang milisi anggota OPM yang tewas teridentifikasi bernama Pionus Gwijangge berumur 23 tahun.
Dia mengatakan, korban tewas itu merupakan salah satu anggota dari Egianus Kogoya di Kodap III Ndugama-Derakma. Korban mengalami luka tembak di bagian dada hingga menyebabkan meninggal.
“Pionus Gwijangge sedang berada di Rumah Sakit Umum Wamena, tepatnya di ruang jenazah,” ujar Theo dalam keterangannya pada Selasa, 10 Juni 2025.
TPNPB-OPM telah merilis kronologi kejadian baku tembak dengan aparat keamanan di Distrik Pugima, Jayawijaya, Papua. Sebby menjelaskan, peristiwa bermula saat keberadaan milisi OPM itu terendus oleh prajurit militer.
Dia menuding TNI melacak lokasi anggota TPNPB di dekat jembatan Wesaput di Jayawijaya, Papua. Saat itu kombatan OPM di bawah pimpinan Egianus Kogoya sedang melintasi Distrik Pugima.
“Militer mengejar sampai di jembatan Pike dengan dua mobil brimob,” ujarnya.
Menurut dia, pengejaran itu tidak diwarnai dengan kontak tembak antara TPNPB-OPM dan prajurit militer. Mengetahui sedang dikejar aparat keamanan, dua milisi OPM itu keluar dan meninggalkan mobil yang ditumpangi.
Sementara sopir yang membawa mobil itu melanjutkan perjalanan. Sebby berujar prajurit TNI tetap mengejar mobil tersebut. Menurut dia, sopir itu dapat melarikan diri dari aparat keamanan. Namun mobil yang ditinggalkan itu kini berada di kantor kepolisian.
“Saat di Pugima baru kami melakukan serangan terhadap dua mobil milik militer,” ucapnya.
Sebby mengatakan belum ada laporan ihwal korban dari aparat keamanan. Sebab, kata dia, kondisi di lapangan saat peristiwa baku tembak terjsdi sudah gelap. “Kami mundur jam 19.39 waktu setempat, tapi sampai 20.00 militer masih melakukan penembakan,” ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan enggan menjawab pertanyaan Pace ihwal kronologi baku tembak tersebut. Dia menyerahkan pertanyaan itu ke pihak Kogabwilhan III. Sementara itu, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Winaryo urung membalas pesan yang ditujukan ke nomor WhatsApp-nya.