Logo

Komnas Perempuan Sebut Candaan Seksis Dedi Mulyadi Rendahkan Standing Janda


TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyesalkan pernyataan bernada seksis yang dilontarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Selasa, 17 Juni 2025. Pernyataan itu disampaikan Dedi usai pertemuan tertutup di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Selatan.

“Lebih baik sekolah di usia muda daripada janda di usia muda,” ujar Dedi sambil terkekeh. Pernyataan itu disampaikan Dedi melalui unggahan di Instagram pribadinya.

Menanggapi hal itu, Komisioner Komnas Perempuan Sondang Simanjuntak mengatakan bahwa pejabat publik semestinya tidak melontarkan pernyataan yang merendahkan martabat perempuan.

Menurut dia, Dedi Mulyadi seharusnya menyadari pernyataannya telah menyakiti dan mendiskriminasi kelompok tertentu, dalam hal ini perempuan kepala keluarga atau janda. “DM tahu bahwa dalam kultur masyarakat Indonesia sudah mengakar stigma terhadap janda,” ujar Sondang saat dihubungi Pace, Selasa, 17 Juni 2025.

Ia menilai pernyataan tersebut termasuk tindakan diskriminatif, sebagaimana dimaknai dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW). “Tindakan diskriminasi termasuk tindakan yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan perempuan,” kata Sondang.

Sondang menegaskan meski pernyataan itu bersifat candaan, dampaknya tidak bisa dianggap remeh. “Masyarakat yang mendengar pejabat publik menormalisasi pelecehan terhadap janda, menjadikan upaya melawan diskriminasi terhadap janda semakin sulit,” kata dia.

Lebih jauh, ia menyebut ucapan Dedi Mulyadi merendahkan martabat perempuan karena menyiratkan bahwa menjadi janda muda adalah sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak berharga, tanpa melihat kompleksitas kehidupan yang menyebabkan perceraian.

Komnas Perempuan mengingatkan para pejabat publik agar menjaga ucapannya dan tidak memperkuat stereotip yang memperlemah posisi perempuan di masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *